Skip to main content

Sepenggal Liberalisasi Dan Sepotong Ketuhanan Di Youtube

sepenggal+liberalisasi+dan+sepotong+ketuhanan+di+youtube

Tukang Obral Liberalisasi

Youtube tidak sedang mengobral liberalisasi. Aturannya saja sekarang ketat agar  sebuah konten bisa di monetisasi. Harus punya 1.000 subscriber dan memiliki 4.000 jam tayang. Konon kabarnya karena perilaku seorang youtuber barat bernama Logan Paul, youtube jadi killer begitu. Entah apa sebenarnya yang membuat youtube baperan dengan tayangan bunuh diri dari Logan Paul, karena youtube tidak keder dengan berserakannya konten seronok, hoax dan asal populer. Ini belum termasuk  komentar-komentar konten yang kerap brutal dan saling caci maki. Wa bil khusus  netizen +62 di kanal yang kontennya politik.

Kendati yang berkomentar dalam sebuah tayangan youtube kadang seperti hantu dengan akun fakenya, mereka berkah views dibalik lontaran nyinyir atau caci maki. Mereka begitu berkilauan seperti batu mulia di mata pengiklan youtube. Saran mbah google supaya youtuber membuat tayangan yang memberi kontribusi positif mirip peringatan bahaya merokok yang menclok di tiap bungkus rokok, sebab netizen +62 sudah sudah lebih liberal dari mbahnya liberal.


Tuan Krab

Liberal jadi mirip tuan Krab dengan Krusty Krab-nya di film  SpongeBob SquarePants. Tuan Krab ini konsisten dan fokus. Kalau beliau tiba-tiba beretika atau mendadak sopan nan santun, itu bagian dari menghalalkan segala cara memburu cuan. Makanya Tuan Krab ini kepiting dengan banyak tangan bukan pribadi yang termotivasi oleh ā€œKemiskinan masuk dari satu pintu keimanan keluar dari pintu lainā€, seperti yang dikatakan Sayyidina Ali ra.

Tuan Krab kepiting pemilik restoran Krusty Krab yang haus pengunjung untuk membeli. Kelihatannya dia tidak pernah berdagang sambil berkhotbah perihal liberalisasi. Apalagi harus sibuk dengan demokrasi ala Indonesia. Sopan santun itu tidak dikenal di dunia laut seluas Samudra. Masih mending tuan Krab kariernya di restoran, coba kalau dia berkarir di politik, mungkin dia seekor hiu bukan seekor kepiting.


Demokrasi Purba

Padahal Indonesia memilih demokrasi  karena lahir lebih purba dari  liberal yg diiklankan Eropa. Demokrasi yang renta begitu ngos-ngosan dipakai mengarungi dunia kebangsaan, sehingga butuh diendorse oleh tokoh-tokoh dunia macam C.F. Strong, Harris Soche, Montesquieu sampai Aristoteles. Mereka bahu membahu menjadi relawan perumus demokrasi supaya demokrasi tetap punya jargon suara tuhan adalah suara rakyat.

Lalu ketika youtube begitu kemayu di belakang stir menterengnya globalisasi yang digas internet, maka berita di Chicago sedetik kemudian tersiar di Cicalengka. Rayuan liberalisme bertiwikrama menjadi syahwat yang selalu siap tempur. Liberal yang begitu macho dengan kebebasan individu tiba-tiba saja mengkerut jadi kepuasan diri untuk melontarkan celaan, ghibah dan hoaks. Lontaran seperti ini  banyak penggemarnya.  Coba saja youtube tetap  dengan syarat yang mudah agar konten dengan gampang bisa dimonetisasi, sudah pasti praktek liberalisme seperti ini dari dulu disebut bar bar.


Pencerahan

Para ilmuwan menemukan bukti baru yang menunjukkan bahwa bentuk alam semesta melengkung seperti balon raksasa yang menggembung, Gagasannya adalah bahwa jika Anda melakukan perjalanan cukup jauh ke ruang angkasa, Anda akan berputar kembali ke tempat Anda mulai. Syekh Ibnu Athaillah menjelaskan kalau manusia itu alam semesta kecil. Apakah itu berarti kalau manusia melontarkan sesuatu akan kembali kepadanya? Karma itu cukup membuat sebagian manusia ngeri. Walaupun ketakutan semacam itu tetap sedang menghitung untung dan rugi, hanya saja keuntungannya tidak dihitung berdasarkan views.

Tapi kebebasan individu  yang sekarang harganya sudah dipatok liberal itu ternyata lebih kolot lagi, karena telah dianugerahkan bagi manusia ketika tuhan baru berencana menciptakannya. Buktinya malaikat sampai protes mengapa tuhan mau menciptakan makhluk yang doyan menumpahkan darah. Padahal tuduhan pembuat onar itu harusnya dialamatkan kepada setan, bukan makhluk yang rencananya dipercaya untuk mengelola bumi. Apakah tuhan tidak setuju yang jadi khalifah di bumi makhluk menjemukan yang tiap detik memujinya dan loyal tanpa syarat bernama malaikat? Atau tuhan butuh makhluk dinamis yang punya kebebasan memilih untuk  membangun kerajaannya dengan kesalahan dan kebenaran hingga alam semesta menggambarkan ketuhanannya untuk memperlihatkan keadilan?

Tuhan lebih tahu segalanya. Homo sapien, makhluk berkaki dua yang disebut manusia juga hafal  resiko dari pilihannya, oleh sebab itu dia punya anugerah  kebebasan untuk memilih. Dia sudah bersaksi kalau tuhan lebih dekat dari urat nadi. Apapun yang manusia lontarkan, manusia sendiri tahu mana yang salah mana yang benar. Kalau tidak percaya cari di youtube.


Comments

Popular posts from this blog

Keyword Facebook Pro dan Tiktok Afiliate

Semua platform sepertinya tidak jauh berbeda. Urusan cari uang di medsos tentu jadi mendadak seleb, kebanyakan pikiran kotor, ingin cari uang secara gampang. Jadi mirip korupsi juga, lumayan makan energi, denyut jantung sudah dipastikan berada di atas rata-rata. Mabuk harta memang nadanya jedak jeduk, mengimbangi pusing pala berbi. Tapi itu awalnya saja, setelah itu jantung tenang. Karena mulai terbiasa. Jantung mulai beradaptasi dengan nutrisi tidak sehat, tidak meronta lagi. Mungkin jadi imun dari perasaan dosa. Penumpukan racun seperti itu sama saja dengan membuat cerita tua kita seru dengan penyakit jantung. Akibat sudah sering memaksa jantung bekerja dalam suasana was-was. Jadi kalau mau aktif di medsos seperti orang korupsi seperti itu sah sah saja. Ingin limpahan uang secara gampang tidak ada yg melarang. Toh di dunia yang penuh hak azasi ini segala hal bisa jadi komoditi.    Muter dulu Sempat bertanya ga, mengapa semakin orang ngerti dan mampu membeli makanan empa...

Hasil Pilkada 2024

Pilkada 2024 lenggang, partisipasi masyarakat hanya 68%. Lumayan jomplang sama pemilu presiden yang 80%.  Krisis Demokrasi Waktu pilpres 9 bulan sebelum pilkada serentak emang seru, saking serunya ada yang berteriak money politic makin brutal. Karena susah dibuktikan, lalu ditangkis dengan ledekan, kalau demokrasi akan berhasil saat rakyat Indonesia sudah sejahtera. Jadi maksudnya suara rakyat yang suara tuhan itu ga bisa ditukar sembako? Masa? Kalau rakyat sebel gimana? 9 bulan yang lalu di pilpres saling banting di dipilkada tiba-tiba saling kerling. Malah pegangan tangan bak orang pacaran. Semuanya serba mungkin seh. Sistem demokrasi dibela-belain juga bukan budaya kita. Tapi mau apa lagi kalau sistem demokrasi sudah dianggap budaya modern. Budaya adiluhung paling ideal. Budaya negeri paman sam. Si mang yang duluan mendarat di bulan, yang sekarang sedang mengincar mars. Yang dari dulu berteriak liberti, sampai bikin patungnya segala. Kalau masih mau monarki harus jadi raja minya...

Sajadah2

Masa kita masih ga pede kalau tuhan sudah mememerintahkan supaya malaikat sujud kepada adam? Apa sekarang perintah itu ditarik lagi, karena adam akhirnya melanggar lalu terusir dari surga aden? Yang disuruh sujud malaikat bro, makhluk yang sudah diwisuda taat tanpa sarat kepada tuhan. Sejak sk itu dikeluarkan harus taat juga sama manusia. Kan ga perlu ada tembusan surat ke kita, adam sudah secara simbolik mendapat penghargaan itu. Apa itu Malaikat Biar keren disclaimer dulu soal pengertian malalaikat bersama bintang tamu Meta AI. Ini hanya sejumput dialog di wa dengannya. [27/12 20.45] abah animasi: Ada ungkapan berupa sumpah tuhan dalam Al-Quran yang bunyinya: Demi malaikat yang menjaga. Malaikat memang gaib tapi tentu bukan makhluk bersayap dengan lingkaran di atas kepalanya.  Melainkan punya arti yang jelas dan sederhana. Contohnya kalau kita lempar sebuah benda ke atas, maka benda itu akan kembali ke bawah. Tidak mencelat ke luar angkasa. Ada yang menjaganya yang kemudian kita...