Tidak sesederhana itu, ferguso. Coba tonton seperempat jam saja, perhatian kita akan mulai seperti mendadak kesedot tak bisa dilepaskan dari layar.
Sudah dari dulu kalau kreatifitas tak pernah bisa dibentengi keterbatasan atau keadaan. Dia seperti air mengalir, bisa merayap lewat celah sekecil apapun. Tidak heran kalau sekuel film searching yaitu film missing, di tahun 2023 ini direview dengan banyak pujian. Di film Searching David Kim (John Cho) kehilangan puterinya Margot Kim (Michele La), masa di sekuelnya David yang raib. Di film Missing June giliran Allen (Storm Reid) nyasar-nyasar kehilangan ibunya Grace Allen (Nia Long).
Plot twisnya keren. Penonton digiring biar tersesat lalu dikasih kejutan. Endingnya tak usah mirip dengan apa yang mereka inginkan, agak beda tapi jangan terlalu jauh dengan ekspektasi mereka.
Cerita cinderella yang legendaris itu punya track record yang bagus dalam mengaduk emosi penonton ini. Berakit-rakit dahulu berenang-renang kemudian atau sengsara membawa nikmat. Kisah-kisah seperti itu sangat menghibur bahkan memabukan, membuat penonton melotot berjam-jam. Bahkan menunggunya dengan harap-harap cemas. Mereka mau hiburan bukan hendak ditambah kepenatannnya mencari uang dan masalah kehidupan yang tak selesai-selesai. Kalau mereka merasa terhibur uang bukan masalah.
Kreatifitas demi cuan
Begitulah film searching akhirnya. Modal kira-kira 800 ribuan dolar pendapatannya menjadi sekitar 75 jutaan dolar. Nilai peresisnya belum jelas. Tidak tahu kenapa situs-situs film yang dianggap "kredible" tidak pernah bisa seragam menyebut angka keuntungan dari sebuah film box office. Padahal situs film bukan lembaga survey pemilu yang konon kabarnya ada yang dibayar untuk memenangkan salah satu kontestan pemilu. Dan bukan pula laporan harta Rafael Alun, yang menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) berjumlah Rp56 miliar. Setelah diobok-obok KPK lantaran ulah anaknya Mario, harta kekayaanya bertiwikrama jadi sekitar Rp 2,5 triliiun. Kreatif bukan?
Kreatif itu sebuah seni. Apakah seni kreatif ranahnya cuma di dunia film? Tentu jawabannya serempak, jangan penjarakan seni kreatif menjadi properti pribadi. Seni perang saja membutuhkan kreatifitas. Bahkan seni menteror ada istilah kawin dengan bom. Sampah peradaban juga kreatif.
Kalau kreatifitas idenya rerata
Yang jelas kalau sebuah kreatifitas idenya rerata, pada umumnya, tentu pendapatannya UMR saja. Film Missing tayang di amerika lebih dulu, di bulan Januari 2023. Jadi sejak mulai diputar tanggal 22 Pebruari 2023 di Indonesia sudah menghasilkan USD 30 juta dari biaya produksi USD 7 juta. Terbayang kalau nanti turun layar di Indonesia keuntungannya akan berapa. Film Missing Sampai hari ini masih bertahan di bioskop Indonesia .
Ini memang tidak biasa, karena film Virgo and The Sparklings hanya mampu bertahan 8 hari di bioskop pada bulan Maret. Atau Film Virgo and The Sparklings yang tidak biasa, melawan arus film horor Indonesia yang terus menguasai bioskop. Padahal Riani (Adhisty Zahra), tokoh utama di film Virgo and The Sparklings, sudah berpayah-payah menyelamatkan dunia. Tangannya yang bisa mengeluarkan api begitu luar biasa. Indonesia sudah terus beranjak menggarap film dengan bantuan effect CGI (Computer Generated Imagery). Mungkin Riani bebannya terlalu berat sebagai anak remaja. Tapi filmnya lebih berat lagi, mengingat sineas Indonesia seperti masih tidak biasa menggarap film seperti ini.
Tapi Film Missing banyak disebut sebagai sekuel film Searching, sebenarnya juga tidak biasa. Bukankah sekuel artinya kelanjutan dari sebuah cerita film dengan tokoh-tokoh yang sama? Lha ini standalone sequel. Ya, sudah. Mau disebut sekuel-sekuelan juga tidak soal.
Kreatifitas memang tidak biasa.
Comments