Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2023

Ternyata: Puisi Dari Laut

Puisi tentang laut atau yang bernuansa laut dan konotatif dengan laut selalu tak habis menjadi inspirasi. Sampai kini Lautan tetap menjadi sebuah tanda tanya besar. Lautan memiliki luas 70 persen dari ruang kehidupan di Bumi dan baru lima persen saja bagian dari lautan yang pernah dieksplorasi oleh manusia.  Manusia lebih tertarik untuk mengeksplorasi ruang angkasa, karena lebih mudah  daripada harus menaklukan tekanan air laut yang makin dalam makin besar.  Laut Merupakan Pertanda Menurut Oceana, manusia masih bisa menyelam pada kedalaman 40 meter agar bisa menahan tekanan air laut. Lebih dari kedalaman itu manusia harus dibantu peralatan khusus karena tekanan  air laut di kedalaman itu sudah diatas ambang batas kemampuan manusia. Apakah ini pertanda kalau manusia pada akhirnya harus tengadah dengan kedua tangannya yang perkasa untuk berserah diri pada kemauan yang lebih tinggi? Atau bisa jadi terlalu pongah untuk menukik ke dalam dan mempertanyakan diri sendiri? Padahal ruang pa

Nokturnal

Nokturnal adalah mahluk yang tidur di siang hari dan aktif di malam hari.  Nokturnal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah: 1. Berhubungan dengan malam hari. 2. Beraktifitas hidup (tentang hewan) pada malam hari. 3. keadaan bunga yang mekar pada malam hari dan menutup pada siang hari 4. Keadaan hewan yang sifatnya atau kebiasaannya aktif terutama pada malam hari.  Nokturnal kebalikannya adalah diurnal. Manusia termasuk makhluk diurnal aktif di siang hari lalu beristirahat di malam hari. Sistem metabolisme tubuh manusia sudah terancang seperti itu. Nokturnal ada di banyak hewan dan tumbuhan. Burung hantu, kelelawar dan kunang-kunang contoh yang paling akrab di sekitar kita. Sedang di tumbuhan ada bunga sedap malam. Oleh karena itu nokturnal lebih berarti kata sifat yang berhubungan dengan malam hari. Sehingga sangat seksi untuk dijadikan majas metafora dalam kebebasan menulis puisi. Dalam menulis puisi sebuah kata tidak hanya diartikan menurut kamus. Bahkan harus diselami

Tahun Politik: Begitulah Kau Sebenarnya

         Tahun politik, begitulah istilahnya kalau pemilu sudah dekat. Padahal dua tahun sebelumnya juga sudah gaduh di media sosial. Dunia maya tempat paling rapih untuk lempar batu sembunyi tangan. Walau akhirnya rada gentar dengan jejak digital. Tapi kalau kelewat banyak caci maki sekian ribu jejak harus dihitung, karena tempat terbatas dalam jeruji. Lembaga survey lebih sibuk mengkalkulasi data masyarakat untuk mencari tahu siapa yang bakal muncul menjadi pemenang pemilu. Siapa yang berani melakukan survey berapa banyak yang percaya kalau di dunia maya juga tuhan tetap ada. Tuhan pasti punya jejak digital. Tapi boro-boro diakui lebih canggih dari cybercrime diakui hadir di dunia maya juga tidak. Lihat saja pemilu masih dua tahun lagi tapi komentar-komentar tidak pantas dan caci maki sudah memenuhi dunia  maya di konten politik.  Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi begitu ngilu untuk diucapkan. Tuhan yang sudah memproklamirkan diri lebih dekat dari urat nadi sedang ditolak ramai-ramai d