Kalau kita suka menulis lumayan juga kalau menuangkannya di blog atau web di Internet. Gunakan saja google, si mbah ini adalah situs blog gratis. Beliau punya blogger, web-log gratis yang bisa diakses siapa saja. Situs lain yang menyediakan web gratis juga ada di Google sehingga nama domainnya tidak berakhiran blogspot atau blogger. Salah satunya Wodpres, namun tetap saja kelihatan gratis. Katanya yang gratisan seperti itu tak menguntungkan bagi tingkat kepercayaan pengunjungnya.
Terus terang saja membuat blog jadi "kabita" dapat dolar. Padahal ternyata tidak mudah. Baik untuk lolos dapat iklan dari Google adsense maupun menarik minat iklan dari sponsor di luar google. Begitupun kalau kita berniat berjualan online, blog atau web kita harus tenar banyak pengunjungnnya, hingga menempati halaman pertama pencarian di google.
Pan asek hanya duduk manis di depan komputer kita bisa menghasilkan uang. Bahkan sekarang bisa lebih mobile karena pekerjaan itu bisa dilakukan dengan hp atau gadget kita. Dimanapun kita berada kita bisa memamfaatkan waktu untuk tetap terhubung dengan pekerjaan atau hobi kita. Asal ada akses internet.
Hubungan Blog Gratis dan Minat Baca
Menulis jelas berhubungan dengan minat baca. Menurut Kominfo, jumlah orang Indonesia yang memiliki hp atau gadget menempati urutan kelima didunia. Sekitar 60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget. Bahkan Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada tahun 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Jadi keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.
Sedangkan minat baca orang Indonesia menurut riset bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity di bulan Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara. Thailand yang ke-59 dan Bostwana yang ke-61. Padahal infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.
Paling ketir UNESCO menyebutkan minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, berada diurutan kedua dunia dari bawah, hanya 0,001%. Jadi dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.
Anehnya dari data wearesocial di bulan Januari 2017 terungkap orang Indonesia bisa berlama-lama menatap layar gadget, kurang lebih 9 jam sehari. Oleh karena itu Indonesia merupakan negara yang paling aktif menggunakan twiter. 10 juta Warga Jakarta tercatat paling banyak melontarkan segala bentuk unek-unek di Twitter. Disusul Tokyo, London, New York, Sao Paulo dan Bandung di posisi ke-6. Maka Indonesia memiliki rekor dua kota teraktif di twiter.
Kompas juga mengungkapkan Google mengklaim, 40 persen dari penduduk Indonesia menonton video di Youtube per hari, sekitar 110 juta orang dewasa. Bahkan berdasarkan laporan We Are Social dan Hootsuite, Indonesia di peringkat keempat, sekitar 139 juta orang Indonesia pengguna Youtube.
Ilmu kurang karena malas membaca, sering berlama-lama menatap layar hp dan sangat gampang melontarkan uneg-uneg, jelas jadi sasaran empuk untuk info provokasi, hoax, dan fitnah. Otaknya kalah cepat dengan jari untuk langsung like dan share informasi yang berbahaya. Terutama bagi kesatuan NKRI.
Jadi dengan keadaan seperti itu, blog atau web-log memang mulai ditinggalkan. Tontonan lebih menarik setelah kegemaran membagi kicauan. Maka kalau kita menulis dengan idealisme seorang yang rajin membaca dan ingin berbagi pengalaman batin tidak usah berharap untuk cepat mengumpulkan dolar. Blog kita akan sepi dari pengunjung, karena google tentu saja akan mengikuti kegemaran penggunanya. Robot google bekerja seperti itu. Apa yang ramai digemari dan dicari orang, maka itulah yang ada di halaman pertama.
Terus Menulis di Blog Gratis
Tapi berhenti menulis juga bukan keputusan yang cerdas, malah kita jadi ikut-ikutan menjadi budak dolar dan sama-sama jadi pemalas. Rizki tak akan lari kemana, akan sesuai dengan apa yang kita ikhtiarkan. Tidak ada salahnya para penulis blog juga mulai mengintegrasikan tulisannya dengan media tontonan seperti youtube, tiktok, snack video dan yang lainnya. Apa yang kita sampaikan lebih penting dari media yang kita pakai. Kejaran moral seperti ini tetap akan ada nilai yang kita dapat baik moril maupun materil. Karena kita tidak diperbudak uang, tapi menghamba kepada tuan yang paling kaya dan tidak pernah merasa rugi untuk membayar upah setiap pekerjanya yang sudah berupaya.
Kreatifitas menulis di blog akan terasah tidak hanya dalam mengembangkan ide tulisan tapi mulai mengasahnya dan mengembangkannya di media lain. Media tontonan juga dimulai dari konsep dan mengharuskan kita konsisten. Sebenarnya konsistensi inilah yang akan memunculkan kita menjadi trending. Perhatikan sebuah mata bor besi yang tajam. Kalau mata bor itu tidak digerakkan secara konsisten tidak akan menembus besi yang mau dilobangi. Bahkan menembus kayu juga susah.
Isu artikel blog susah diindeks dan dirating google hanyalah bahasa iklan penjaja web berbayar. Bisa saja alasannya karena prasangka orang tidak baik terhadap situs gratis hingga enggan menjadi pengunjung setia. Tapi itu kalau kita punya blog untuk jualan. Blog atau web-log sebenarnya bukan untuk membranding suatu produk, tapi lebih ingin membranding kemampuan diri kita sendiri.
Pernah penulis mencoba menjadi afiliate aliexpres dengan menjajakan barangnya di blog gratis, hampir selalu dibanned. Terus ketika domainnya berbayar langsung lancar jaya. Blog yang domainnya berbayar itu penulis beri nama Wordeeyes. Hanya berjalan 6 bulan, karena Aliexpresnya sendiri termasuk yang dilarang impor ke Indonesia setelah tiktok shop juga lebih dulu dilarang.
Menggunakan blog untuk affiliate marketing nyatanya kita tidak menulis, tapi lebih banyak copi paste gambar barang dan spesifikasinya. Benar-benar tidak mengekspresikan diri kita. Akhirnya Wordeeyes penulis rubah kontennya seperti blog ini, dipakai menulis artikel berisi opini sendiri mengenai segala hal yang berkembang di dunia ofline maupun online dengan bahasa inggris.
Isu Blog Terindeks Google
Tidak terlalu jelas sih aturannya, apakah memang ada larangan blog gratis dari google ini dipakai untuk berjualan. Namun yang jelas beda kalau kita mengunakan blog gratis ini untuk menulis artikel blog yang bermampaat bagi pengalaman batin dan bisa memotivasi yang lain. Artikel blog seperti itu lebih berdasarkan hobi. Sehingga menyenangkan dalam mengerjakannya. Silahkan rasakan sensasinya kalau kita mengerjakan sesuatu dengan hati yang riang gembira dan tidak dikejar-kejar kebutuhan uang semata.
Banyak tip agar artikel blog terindeks oleh google. Bahkan agar cepat mendatangkan pengunjung. Orang lebih banyak mencari mekanisme seperti ini. Kerapkali hal itu jadi kata kunci yang banyak dicari orang. Perburuan seperti itu memunculkan ide jalan pintas yang ingin instan agar blog gratis cepat menghasilkan uang. Lalu bermunculan tip-tip yang makin menjauhkan kita dari etos kerja yang sesungguhnya menjadi seorang penulis: membaca, membuat riset lalu merangkai artikel yang menambah wawasan. Kelihatannya hal ini tidak berbahaya padahal sedang merusak mental kita. Mempublikasikan sebuah artikel memang untuk dibaca orang lain tapi bukan berarti mengebiri kita jadi pemburu dolar.
Comments