Pernah dengar sideloading? Slideloading adalah cara di mana pengguna HP Android bisa menginstal aplikasi dari website atau sumber lainnya. Jadi tidak harus lewat Google Play Store atau Apple App Store. Inilah pasal yang membuat Iphone akan mirip android di masa depan.
Walaupun android punya akses "sumber tidak dikenal" agar bisa melakukan sideloading, tetap saja ada aplikasi yang tak bisa dipasang. Sehingga android tetap harus di root agar bisa memasang aplikasi "unyil". Ada juga yang bermaksud agar bisa bermain game yang mereka sukai, namun tidak ada yang secara resmi disediakan Google Play Store.
Kalau hp samsung sering jadi eror kalau diroot. Ujung-ujungnya para pengguna mengembalikan lagi setelan sistem operasi hpnya ke semula. Hp yang diroot dipastikan kehilangan garansi.
Tidak tamggung-tanggung peringatan agar pengguna tidak melakukan sideloading di perangkat mereka, diungkapkan CEO Google Sundar Pichai. Sideloading memang berisiko mendatangkan bahaya, sebab aplikasi yang tersedia di toko aplikasi resmi sudah melalui proses filterisasi agar lebih aman. Sedangkan yang tidak resmi bisa mendatangkan malware.
Di sisi lain sideloading memberikan fleksibilitas dan kebebasan, sehingga pengguna bebas mengakses aplikasi buatan pengembang yang tak tersedia secara resmi.
Peringatan Pichai CEO google sebagai pembuat android agar para pengguna tidak melakukan sideloading, sejalan dengan apple dan para tukang service hp. Makanya apple tidak mengijinkan para pemakai apple untuk melakukan sideloading.
Dengan pede CEO Apple Tim Cook malah menyarankan kepada pengguna yang ingin menggunakan fitur sideloading untuk beli ponsel Android. "Saya pikir orang-orang punya pilihan hari ini. Jika kamu ingin sideload, kamu bisa beli ponsel Android", kata doi, seperti dikutip Times of India, Jumat (12/11/2021).
Atau Iphone HDC ya, Mister?
Bagi tukang service hp malah memberi energi kreatif dan tambahan pekerjaan, karena banyak pemilik hp yang ingin agar hpnya bisa melakukan sideloading. Tapi sampai saat ini belum ada nampaknya yang bisa ngakalin apple. Merk paling bernilai di dunia ini memang terkenal punya sistem keamanan yang paling ketat. Makanya mahal, eksklusif.
Uni Eropa dengan Undang-undang Pasar Digitalnya (DMA) seperti pahlawan kesiangan. DMA menetapkan sideloading dianggap penting agar tidak ada monopoli.
Semangat pasar bebas ini tentu saja mendukung para developer aplikasi independen yang tidak mau terikat pada sistem aplikasi resmi di Google Play Store atau Apple App Store.
Apakah apple ,yang kantor pusatnya di California, akan mengikuti aturan undang-undang pasar digital nya Uni Eropa? Atau ndablek dulu menunggu situasi memanas dan mulai membahayakan dapur paman syam? Biar mirip waktu nazi Jerman ngamuk di eropa pada perang dunia 1 dan samurai jepang membabat eropa pada perang dunia 2.
Nah, lho. Makin sulit apple eksklusif di jaman kiwari.
Comments