Ditulis Oleh: Garba Abraham Parasu
“Pembisik destruktif terdengar memberikan arahan
Kepada hakikat kekal yang menjadi tidak masuk akal
Berjanji sumpah penasihat sampah
Bujuk rayu menelan tipu daya
Yang Maha Kekal Menyerukan hal
Klaim pembisik destruktif oposisi curai”
Mari kita bebaskan pikiran diri kita sendiri dimulai mencari sejarah berkembang sejauh mana wanita selalu menjadi korban. memberikan awal mula yang ada di negeri sendiri, atas dasar faktor apa saja yang menjadikan wanita sebagai korban.
Pengetahuan hidup
Banyaknya kasus yang terjadi, terdapat begitu banyaknya berita mengatakan bahwa pelaku pelecehan yang minim pengetahuan tentang bagaimana hidup bersosialisasi, aturan tak tertulis yang perlu dilaksanakan dengan kesadaran diri sendiri, serta hak asasi manusia yang seharusnya berlaku untuk mengamankan diri sendiri agar tidak berlaku berlebihan dari segi apapun, termasuk dalam segi melanggar peraturan untuk diri sendiri agar tidak menjadi liar seperti makhluk yang tidak mempunyai akal.
Sebaliknya, dari banyaknya kasus berita yang terjadi terkait pelecehan, korban perlu memiliki banyak pengetahuan tentang hidup, sebagaimana persiapan dalam mencapai target sukses yang dia sendiri capai. Seperti cara hidup bersosialisasi dengan lawan jenis, mengetahui sebab dan akibat serta tujuan-tujuan yang terselubung sebagaimana itu tidak pernah dijelaskan dalam pengetahuan tertulis/ materi-materi sekolah/ kampus/ atau tempat pemberi pengetahuan yang berjenis materi. Hal ini perlu menyadarkan diri agar mengetahui, tidak semua manusia memberikan manfaat yang baik untuk kita sendiri, kenapa demikian, hal ini agar kita bisa siaga, atau mempersiapkan apapun yang terjadi dari kejadian kejadian yang ada disekeliling kita.
Banyaknya kasus yang terjadi, terdapat begitu banyaknya berita mengatakan bahwa pelaku pelecehan yang minim pengetahuan tentang bagaimana hidup bersosialisasi, aturan tak tertulis yang perlu dilaksanakan dengan kesadaran diri sendiri, serta hak asasi manusia yang seharusnya berlaku untuk mengamankan diri sendiri agar tidak berlaku berlebihan dari segi apapun, termasuk dalam segi melanggar peraturan untuk diri sendiri agar tidak menjadi liar seperti makhluk yang tidak mempunyai akal.
Sebaliknya, dari banyaknya kasus berita yang terjadi terkait pelecehan, korban perlu memiliki banyak pengetahuan tentang hidup, sebagaimana persiapan dalam mencapai target sukses yang dia sendiri capai. Seperti cara hidup bersosialisasi dengan lawan jenis, mengetahui sebab dan akibat serta tujuan-tujuan yang terselubung sebagaimana itu tidak pernah dijelaskan dalam pengetahuan tertulis/ materi-materi sekolah/ kampus/ atau tempat pemberi pengetahuan yang berjenis materi. Hal ini perlu menyadarkan diri agar mengetahui, tidak semua manusia memberikan manfaat yang baik untuk kita sendiri, kenapa demikian, hal ini agar kita bisa siaga, atau mempersiapkan apapun yang terjadi dari kejadian kejadian yang ada disekeliling kita.
Budaya Hidup
Pelaku pelecehan terlahir dengan kehidupan yang tidak siap menerima keadaannya, yang menjadikan diri sendirinya sangat membutuhkan ketenangan, sering terjadi ketenangan itu tidak dimulai dengan hal-hal yang baik. Oleh karena itu, pelaku mengedepankan hal-hal yang negatif yang memberikan dia kesenangan sementara.
Korban pelecehan terlahir dari kehidupan yang terbiasa dengan keamanan yang cukup baik, sehingga dia tidak siap untuk menerima kejadian ketika korban berada pada lingkungan yang kurang baik dalam keamanan.
Budaya hidup yang dimaksud, bukan dari sebab dan akibat lingkungan itu sendiri yang tak memberikan kehidupan yang layak. Tetapi budaya yang dimaksud ialah bagaimana cara untuk mempersiapkan diri untuk beradaptasi dari kehidupan yang tidak layak untuk dijalani.
Lalu Kenapa Wanita? Jika perlu jawaban dari pertanyaan itu sendiri, saya tidak tahu.
Pelaku pelecehan terlahir dengan kehidupan yang tidak siap menerima keadaannya, yang menjadikan diri sendirinya sangat membutuhkan ketenangan, sering terjadi ketenangan itu tidak dimulai dengan hal-hal yang baik. Oleh karena itu, pelaku mengedepankan hal-hal yang negatif yang memberikan dia kesenangan sementara.
Korban pelecehan terlahir dari kehidupan yang terbiasa dengan keamanan yang cukup baik, sehingga dia tidak siap untuk menerima kejadian ketika korban berada pada lingkungan yang kurang baik dalam keamanan.
Budaya hidup yang dimaksud, bukan dari sebab dan akibat lingkungan itu sendiri yang tak memberikan kehidupan yang layak. Tetapi budaya yang dimaksud ialah bagaimana cara untuk mempersiapkan diri untuk beradaptasi dari kehidupan yang tidak layak untuk dijalani.
Lalu Kenapa Wanita? Jika perlu jawaban dari pertanyaan itu sendiri, saya tidak tahu.
Gambaran ini saya jelaskan agar memberikan arahan kepada diri kita sendiri. Bagaimana cara menanggapi kejadian apapun di tempat kita hidup. Serta bagaimana mempersiapkan hal apapun bagi diri sendiri.
Mengarah kesiapa yang bertanya dan atas tujuan apa serta apa yang dia inginkan pasca pertanyaan itu terjawab. Banyak dari pertanyaan tersebut selalu menitik beratkan dengan emosional yang terkontrol kepada arah yang salah. Menjadikan fakta atas kejadian yang sudah terjadi dan merenggut banyak korban sebagai faktor yang terlihat jelas untuk menuntut hal yang seharusnya tidak semua atau mayoritas manusia yang berlaku adil, mengeneralisasikan manusia semua tidak berlaku adil.
Mengarah kesiapa yang bertanya dan atas tujuan apa serta apa yang dia inginkan pasca pertanyaan itu terjawab. Banyak dari pertanyaan tersebut selalu menitik beratkan dengan emosional yang terkontrol kepada arah yang salah. Menjadikan fakta atas kejadian yang sudah terjadi dan merenggut banyak korban sebagai faktor yang terlihat jelas untuk menuntut hal yang seharusnya tidak semua atau mayoritas manusia yang berlaku adil, mengeneralisasikan manusia semua tidak berlaku adil.
Apapun kejadiannya itu tergantung dari bagaimana cara manusia memanajemen diri sendiri tersebut bagaimana. Sering kali manusia berbuat atas kehendak yang tidak mereka siapkan sebelumnya dan lebih memaksakan kehendak untuk menerima hal yang terburuk dihidupnya melewati hikmah dari masalah itu terjadi kepada dirinya disebabkan oleh sesuatu hal yang perlu ditanyakan.
“Jika pada kenyataan hidup lelaki lah yang banyak menjadi korban pelecehan, maka sejarah juga berbalik manusia pertama yang lahir didunia, bukan dalam gender lelaki melainkan perempuan”
Comments