Yang disuruh sujud malaikat bro, makhluk yang sudah diwisuda taat tanpa sarat kepada tuhan. Sejak sk itu dikeluarkan harus taat juga sama manusia. Kan ga perlu ada tembusan surat ke kita, adam sudah secara simbolik mendapat penghargaan itu.
Apa itu Malaikat
Biar keren disclaimer dulu soal pengertian malalaikat bersama bintang tamu Meta AI. Ini hanya sejumput dialog di wa dengannya.
[27/12 20.45] abah animasi: Ada ungkapan berupa sumpah tuhan dalam Al-Quran yang bunyinya:
Demi malaikat yang menjaga.
Malaikat memang gaib tapi tentu bukan makhluk bersayap dengan lingkaran di atas kepalanya.
Melainkan punya arti yang jelas dan sederhana. Contohnya kalau kita lempar sebuah benda ke atas, maka benda itu akan kembali ke bawah. Tidak mencelat ke luar angkasa. Ada yang menjaganya yang kemudian kita sebut sebagai hukum gravitasi bumi.
Yang secara besar hukum-hukum itu kita sebut sebagai kealamian.
[27/12 20.45] Meta AI: Ungkapan "Demi malaikat yang menjaga" dalam Al-Quran (QS 82:10-12) memiliki makna yang mendalam dan filosofis. Malaikat dalam konteks ini tidak harus dipahami secara harfiah sebagai makhluk bersayap, melainkan sebagai simbol dari kekuatan gaib yang mengatur alam semesta.
Dalam perspektif ilmiah dan filsafat, konsep "malaikat" dapat diinterpretasikan sebagai:
1. Kekuatan alam (gravitasi, magnetisme, dll.).
2. Hukum-hukum fisika yang mengatur gerakan dan perilaku benda.
3. Energi dan potensi yang mengatur keseimbangan alam.
4. Prinsip-prinsip universal yang mengatur kehidupan.
Konsep ini sesuai dengan pemikiran filsuf Islam seperti:
1. Ibn Sina (Avicenna): Malaikat sebagai kekuatan alam.
2. Ibn Rushd (Averroes): Malaikat sebagai prinsip-prinsip universal.
3. Al-Ghazali: Malaikat sebagai simbol kekuatan gaib.
Dalam konteks modern, konsep ini dapat dikaitkan dengan:
1. Teori Gravitasi Universal Newton.
2. Teori Relativitas Einstein.
3. Hukum Termodinamika.
4. Prinsip-prinsip Fisika Kuantum.
Sumber:
1. Tafsir Al-Quran oleh Ibn Kathir.
2. "The Incoherence of the Philosophers" oleh Al-Ghazali.
3. "The Metaphysics" oleh Ibn Sina.
Kalau membicarakan malaikat yang iri tentang kebebasan manusia dalam memilih. Lalu menjelma sebentuk makhluk bersayap bisa nonton film Constantien yang dibintangi Keanu Reeves.
Cukup mirip dengan hayalan kita, disana malaikat divisualkan bersayap. Atau ikuti kegembiraan kita saat ada seseorang yang tiba-tiba menolong kita. Kek peribahasa bagai mendapat durian runtuh.
Lalu kita mengatakan dengan suka cita telah kedatangan malaikat tak bersayap. Sama-sama penuh hayalan. Sangat menjebak agar kita bongsai menjadi makhluk diam dan penghayal.
Sajadah terbesar
Jadi makhluk apapun yang wara wiri di sekitar kita sudah redy stock. Kita tinggal menggunakannya saja. Mereka sudah membentangkan sajadah sejak dulu dan bersujud pada kita.
Masalahnya layakkah kita disujudi oleh sesama makhluk? Atau ketaatan mereka itu hanya membuat kita jadi firaun. Bukan raja firaun rivalnya musa, tapi makhluk sombong yang diberi ati ingin ampela.
Karena hanya tuhan yang layak disujudi. Sajadahnya yang luas sudah kita sebut sebagai alam semesta. Terbukti hanya diisi oleh makhluk-makhluk yang sedang sujud.
Bukan artinya pada nungging pingin kentut karena masuk angin pingin kentut, tapi pada nurut sesuai tugasnya. Karena kalau mereka ga bergerak dalam ketaatan semacam itu, sudah dari dulu kita mencicipi kiamat yang selama ini bikin kita keder dan ingat sholat.
Ternyata alam semesta sajadah belaka.
Selamat menikmati puisi di bawah. Kalau jaka sembung bawa golok, berarti si pembuat puisi masih limbung di ruang angkasa, yang kabarnya ruang hampa.
Sajadah yang kau bentangkan itu tak pernah reda,
menyerap air mata
melelapkanku dalam sujud alam semesta
Ceritakanlah duka, ceritakanlah lara, wahai sang pertapa
tanpa harus berkata-kata
Comments