Tua jadi pelupa, kadang menjadi alasan untuk malas tapi bangga atas pencapaian. Bukannya mikir kenapa masih dikasih jatah hidup. Kalau sudah balik modal tentu kita sudah selesai. Hidup itu ibarat modal kan?
Tidur Nyenyak
Tanya aja sama pa ustad, kita akhirnya sedang berniaga dalam perjalanan ini. Dagangan kita lebih banyak dari segala macam yang dijual lewat internet. Di internet bisa semaput kalau nyari barang apa yang belum ada.
Tapi perniagaan dalam perjalanan hidup sungguh tidak bisa online. Dan tidak serumit bisnis online. Ada gitu yang jualan mental bijak saat menjadi tua? Lagian susah kalau kita sudah merasa finish.
Merasa sudah finish malah rumit bin jelimet. Kek cari jarum ditumpukan jerami. Padahal sekarang pan ada magnet.
Kan aneh saat anak-anak sudah pada gede dan bisa hidup sendiri, kita jadi tua malah susah tidur. Lalu diledekin sugesti yang katanya kalau kita tua kembali seperti anak-anak suka ngambek.
Ga tahu sejak kapan istilah kembali seperti anak-anak itu artinya bloon tambah pelupa pula. Bukannya anak-anak mah menggemaskan dan pintar merekam segala hal?
Hanya anak-anak yang bisa tidur nyenyak biarpun punya masalah. Lha, sudah tua katanya kembali ke anak-anak malah susah molor.
Berarti ada dagangan yang belum kelar dijual ya, pa ustad?
Susah tidur
Ya berjemur, kata google mah. Itu resep biar nafsu tidur greng lagi. Lucunya ramai-ramai berjemur doang. Panas dikit ngorok di tempat tidur. Pantas jadi pikun kalau berjemur biar bisa tidur, bukannya menjajakan energi itu biar laku dijual menjadi amalan.
Apapun modusnya tidur itu perlu energi lebih untuk segera bergiat. Apalagi doyannya tidur tambah bingung soal energi.
Emang putri tidur yang nunggu dicium sang panggeran biar bangun? Dicium penyakit mah iya, kata ahli kesehatan, jalan kaki 10 menit saja bisa ngaruh sama kesehatan jantung dan merangsang kreativitas. Nah berjemur macem itu baru shahih.
Perasaan setiap yang tercipta menjadi sempurna bukannya malah surut. Masa kita manusia ga kena hukum alam seperti itu. Cuma air yang anomali. Manusia malah punya kuasa untuk menjadi apapun.
Tuhan tak akan merubah nasib suatu kaum, kalau kaum itu sendiri tak merubahnya. Apa dalil ini maknanya ngejogroog aja ga melakukan usaha.
Sudah banyak yang pada tahu pasrah itu juntrungannya ga seperti itu. Bahkan kaum sufi yang diem di beranda mesjid nabawi dulu juga sudah faham perkara itu.
Jadi kan mecing sama ayat tuhan, kalau kita menanam kebaikan niscaya buahnya? Alaah, kembali ke bangku paud kalau cuma sekedar apal hukum cetek kek gitu.
Jadi apanya yang salah kalau susah tidur? Toh ada obat tidur.
Malam telah memenjarakan mimpi-mimpi kita sobat,
mengaburkannya dalam usia kita yang menua
Tapi mengapa kita bersolek bagai dewa,
yang berkuasa atas cakrawala
7 Maret 2012
Comments