Kematian selalu saja punya efek kesedihan. Biarpun itu sebuah kecelakaan atau pun malah sebuah kesengajaan. Kematian menjelma jadi kehilangan. Sebuah perasaan yang sulit diungkapkan. Campur aduk. Padahal itu dialami oleh semua orang.
Namun mahluk berkakidua mampu kreatif mengekspresikan perasaan itu. Dia menggagas mengirim bunga duka cita. Dia merangkai kata kenangan yang asek didengarkan. Atau dia membuat metafora dengan puisi. Kematian menjadi sarana silaturahmi.
Yang jelas tiba-tiba saja kita berada dilangit yang sama dan ingat dengan yang maha kuasa. Apakah karena tragedi yang membuat kita sadar akan adanya kekuasaan hebat tak terduga?
Pertanyaan yang selalu tak terjawab atau seiring waktu terlupakan.
Pertanyaan yang selalu tak terjawab atau seiring waktu terlupakan.
Dari Mata Yang Kosong
Wajah-wajah itu terpendam dalam langitnya yang bercahaya,
membentuk butiran-butiran bening
mengalir bersama air gunung
Mereka bersayap seperti malaikat
beterbangan di surga
berloncatan di antara bintang
Ow mengapa mataku basah
Padahal mereka mengajak tertawa
setiap detik yang mustahil
setiap hari
Tiada henti
Comments