Mencintai
sudah dipastikan merindui. Bahkan memberikan inspirasi. Tiada henti. Kata-kata
bisa berulah menjadi rayuan gombal. Sebenarnya tak perlu menyerempet bahaya
menjadi kebutaan nafsu dan emosi yang terbukti sering kandas. Dia hadir hampir
seperti mujizat.
Bukankah kita sedang diajari bagaimana bercinta dengan baik?
Bukankah kita sedang diajari bagaimana bercinta dengan baik?
Kau
tahu aku sendiri
dengan
gerbong tua yang patah-patah
Lalu
serpihannnya ku bungkus dengan selendang
Kusematkan
pada bulan
Maka
setiap purnama kulihat engkau disana
masih
menaburkan kunang-kunang
yang
menyinari
setiap
potong seyummu
Tapi
dalam selendang itu
gerbongku
tetap patah-patah