Maka
selalu saja kita tertipu oleh rumitnya teori tentang tuhan. Padahal Dia sudah
memproklamirkan dirinya lebih dekat dari urat nadi. Walaupun begitu Dia tetap memberikan kita pilihan. Pilihan yang membuat malaikat kecewa kepada kita karena kerap kali kita memilih jalan yang berdarah-darah.
Kita seperti sebuah bandul yang diikat tali rahmat. Tali yang berpusat kepada Tuhan. Kadang kita bergerak ke kanan kadang kita bergerak ke kiri. Manakala kita bergerak terlalu ekstrim ke kiri, maka putuslah tali itu. Lalu
Dia penguasa yang memberi kebebasan hampir tak terbatas. Tuan yang ramah karena ketika kita melangkah mendekatinya, Dia akan berlari menyongsong kita. Ketika kita melayaninya maka dia akan melayani kita lebih dari pelayanan kita. Bahkan kalau kita sudah terbukti setia, kita mendapat kepercayaan untuk memegang beberapa kekuasaannya.
Bagi orang-orang terpilih ini kita mengenal kata mujizat.
Dia penguasa yang memberi kebebasan hampir tak terbatas. Tuan yang ramah karena ketika kita melangkah mendekatinya, Dia akan berlari menyongsong kita. Ketika kita melayaninya maka dia akan melayani kita lebih dari pelayanan kita. Bahkan kalau kita sudah terbukti setia, kita mendapat kepercayaan untuk memegang beberapa kekuasaannya.
Bagi orang-orang terpilih ini kita mengenal kata mujizat.
Mau jadi pelayan tuan yang manalagi?
Tuan yang satu ini terlalu baik dan kaya untuk ditinggalkan. Dan dia bukan pengusaha yang sedang memutar modalnya untuk mengambil keuntungan. Wajar kalau Dia memastikan dulu anda mau bertuan pada siapa, karena Dia yakin hanya Dia yang paling baik dan tidak ada yang bisa menyainginya.
Maka mulailah bersujud untuk menjadi hambanya. Dijamin tidak akan rugi.
Tuan yang satu ini terlalu baik dan kaya untuk ditinggalkan. Dan dia bukan pengusaha yang sedang memutar modalnya untuk mengambil keuntungan. Wajar kalau Dia memastikan dulu anda mau bertuan pada siapa, karena Dia yakin hanya Dia yang paling baik dan tidak ada yang bisa menyainginya.
Maka mulailah bersujud untuk menjadi hambanya. Dijamin tidak akan rugi.
Diteteskannya cinta dalam sajadahmu,
untuk
membanjiri kemuliaan di setiap
pori-porimu
Kau
hanya perlu meraba dengan hati,
dia
ada di setiap ruang dan waktu
Dalam
lorong gelappun kau tidak akan buta,
karena
cahaya yang paling terang selalu berasal dari kedalaman dirimu
Hanya
kau mahluk istimewa yang Dia ciptakan sepenuh cinta
pada
setiap tetes air mata di sajadahmu