Skip to main content

Posts

Agensi Blackpink Kehilangan “Sense”

Penulis : Sasadara Addin Setelah debut-nya girlband besutan agensi BLACKPINK atau YG Entertainment yakni BABY MONSTER, fans YG merasa kecewa karena konsep yang dibawakan di bilang mirip dengan senior 2 generasi sebelumnya (BLACKPINK, 2NE1). YG Entertainment ini merupakan 3 agensi besar Korea Selatan yang di sebut sebagai agensi panutan dan menjadi agensi yang di-inginkan oleh banyak trainee untuk jebol sebagai idol grup. Sehingga banyak spekulasi kekecawaan yang di lontarkan oleh banyak fans. Hip hop menjadi ciri khas dari agensi YG Entertainment ini. Sebelum berhasil men-debut-kan girlband BABY MONSTER ini, ada berita bahwa salah satu membernya Ahyeon mengundurkan diri. Kekecawaan ini sempat mereda karna berita lanjutan menyebutkan bahwa Ahyeon hanya akan vakum dan akan kembali melanjutkan sebagai member BABY MONSTER. Beberapa fans KPOP yang menunggu debut BABY MONSTER ini  menyebut, bahwa debut ini sukses dengan views youtube (saat artikel ini rilis) sebanyak 21++ juta dalam waktu be

Musafir Dusta, Puisi Jati Diri

Kalau percaya dibumi ini segalanya berpasangan, maka kepercayaan alami ini mampu bicara banyak. Terutama soal pentingnya mengendalikan diri. Kalau pemarah tentunya ada pilihan menjadi penyabar. Takarannya pasti sama. Tinggal mau pilih yang mana, kita diberi kekuasaan penuh untuk memilih.  Ini tersurat dalam kitab suci. Hukum Kausalitas Setelah itu kita juga tahu ada hukum kausalitas. Hukum yang menghubungkan sebab dan akibat dari satu, dua atau lebih dalam peristiwa sejarah. Sederhananya kalau ada akibat tentu saja karena ada sebab. Kata peribahasa "tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api". Dan sejarah terkait erat dengan pelaku sejarah, seorang pribadi, aku kecil, yang tidak mungkin terlepas dari hukum sebab akibat. Disinilah sebenarnya drama kehidupan itu terjadi. Ketika seseorang melakukan sesuatu dia sebenarnya tahu apa yang akan terjadi kemudian. Siap atau tidak dia akan menghadapi itu. Keyakinan tidak ujug-ujug stabil, tapi mengalami proses panjang seperti halny

Musafir Mimpi

Pasrah sebuah kata yang jelas konotatif dengan tak berdaya. Tapi kondisi netral seperti itu bisa meluluh lantakan kekuatan gusar. Itu kekuatan planet kita. Lihat bagaimana bumi menaklukan petir yang mengandung sekian mega volt kekuatan listrik. Hanya perlu seujung tembaga di atas rumah, lalu sejuntai kabel yang dimasukan ke dalam tanah. Maka kedigjayaan petir reda diserap bumi. Kita masih menganggap pasrah itu kalah, padahal mujizat para rosul menjelma karena pasrah. Ketika kata tak lagi bermakna ketika tindakkan tidak laku, maka kebenaran seperti keluar dari hukum kausalitas. Hukum sebab akibat yang jelas-jelas membuktikan adanya sang pengawas. Pembawa kebenaran hampir menjelma layaknya pemain sulap, membelah laut, tak mempan dibakar dan lain sebagainya. Tapi yang jelas mujizat tak bisa diobral begitu saja. Apalagi jadi komoditi yang bisa diperjualbelikan. Itu yang membedakannya dengan sulap. Itu yang membuat pasrah bukan brojol begitu saja, tetapi merupakan rangkaian usah

Cinta Dalam Laut

Agak sulit berbicara makna cinta sekarang ini. Perkembangan teknologi belum bisa disiasati agar kita tetap mengerti bahwa ada nilai-nilai luhur yang harus tetap kita jaga di area ini. Lahirnya LGBT tak bisa dilepaskan dari perilaku kita sendiri yang sudah lalai terhadap nilai-nilai hubungan manusia. Kalau urusan tempat tidur sudah bisa ditonton gratisan, bagaimana mungkin kita bisa berbicara makna cinta. Nafsu jadi lebih besar artinya ketimbang cinta itu sendiri. Sejak awal keduanya memang tak bisa dipisahkan. Kalau kemudian ada implikasi yang tidak wajar tentu karena koridornya sudah terlanggar. Sesuatu yang diobral secara vulgar ternyata seringkali menghilangkan ruh dan maknanya sekaligus. Begitupun dengan urusan cinta. Para leluhur kita bahkan membungkusnya dengan pantun atau dalam masyarakat sunda disebut sisindiran. Mereka sadar urusan di wilayah ini sangat tabu untuk ditelanjangi. Pantun dan sisindiran merupakan moyangnya puisi. Yang dulu sebagai salah satu garda terdepan untuk

Maha Cinta

Bagaimana kalau sandiwara kehidupan dunia ini ternyata melulu sebuah gerakan cinta? Bagaimana kalau semua bencana di bumi kita ini dilakukan dengan cinta? Bukankah yang meninggal karena bencana itu masuk surga?  Lalu mengapa kita puas kalau bencana itu dijatuhkan ke tempat yang kita sebut tempat maksiat?  Dengan garang kita sepakat mengatakan kalau itu azab. Kalau semua kehidupan ini gerakan cinta mengapa kita sejahat itu menghakimi setiap kejadian sesuai dengan keinginan kita? Sudah jadi milik kita sendiri kah kebenaran itu ? Cinta menurut Paul Johannes Tillich seorang teolog Jerman Amerika, merupakan suatu hal yang berkuasa. Cinta layaknya sebuah motor utama yang menggerakkan roda kehidupan nyata. Maha Cinta Ada keindahan di setiap perjalanan Ada nada dalam tiap langkah Ada penantian dalam detik Maka ikutlah menari bersama angin,  karena matahari bagai lampu sorot pentas dunia Dan kita dewa-dewi dalam lakon maha cinta 23 Desember 2012  

Kepastian yang Purba

Ada yang mendefinisikan penyakit yang menimpa kita itulah siksa kubur. Karena yang dikubur sebenarnya makanan ke dalam perut kita. Sedang jasad yang sudah meninggal seperti yang tertulis dalam Al-Quran " Allah menciptakan manusia dari tanah dan kelak ia akan dikembalikan ke tanah sebelum dibangkitkan lagi" .  Makanan yang 4 sehat 5 sempurna juga bisa jadi siksaan kalau diperoleh dengan cara yang zalim.  Apakah ada seorang koruptor ada yang tenang, setelah dia merampok uang rakyat? Mungkin jawabannya ada dalam filosofi plato, " manusia adalah terdiri dari  gabungan jiwa dan raga dalam persekutuan yang tidak bahagia". Kepastian yang Purba ternyata titik-titik itu hanyalah gambar belaka menetes dalam haribaan yang Esa kembalilah, duhai sang pengembara bersama do'a dan air mata 12 April 2012

Politik Dinasti di Sebuah Pesta

Pesta demokarasi pemilu dan pilkada tahun 2024 segera menjelang. Pesta lima tahunan ini disepakati DPR dan pemerintah dengan besaran dana Rp 76,6 triliyun. Tentu saja indonesia bisa membuat pesta semahal itu tetap riang gembira. Jumlah penduduk muslim 87,02% jaminannya. Sementara Pancasila sebagai ideologi negara juga ampuh membuka wawasan ketuhanan. Agama Dan Pancasila Agama islam seperti pada umumnya semua agama, lebih  mencintai perdamaian daripada peperangan. Seperti dulu pernah dipraktekan agama ini ketika terjadi perjanjian damai  hudaibiiyah. Isi perjanjian damai yang disodorkan kaum jahiliyah mekah ini, mengandung poin yang dipandang merugikan kaum muslim madinah. Tapi   Rosululloh saw  tetap menandatangani perjanjian itu. Perdamaian dalam kondisi apapun akan melapangkan dakwah untuk menerangi orang-orang yang gelap dengan nafsu serta mabuk keyakinan lama. Perjanjian  hudaibiiyah akhirnya dilanggar pengasongnya, karena ternyata merugikan mereka sendiri.    Negeri ini punya dasa