Skip to main content

Posts

VOC yang FYP

Tabiat itu sifat yang sudah mendarah daging, udah merogoh jiwa. Alami, kata dewa google mah. Sok aja cek, masa dewa salah? Apa Itu VOC? Jadi kalau 3,5 abad sebuah negara ga nyadar sedang merampok, apa masih yakin di zaman milenial dan gen z ini mereka tidak sedang berperan seperti itu? Kapan tobatnya?  Urusan duit tobatnya saat diancam alias ditagih hutang. Atau diancam ga dikasih pinjaman lagi.  Jadi urusan merdeka kita ga melulu heroiknya pahlawan kita berani melawan penjajah dengan bambu runcing. Tapi pinternya para negosiator kita berunding. Bung Karno cs tahu voc modalnya darimana. Papan catur segera harus digelar. Bidak-bidak catur harus digerakkan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.   Itul ah gunanya sekolah tinggi macam Bung Karno, Bung Hatta, Bung Syahrir. Jangan bandingkan gelar Ir, Drs nya mereka dengan gelar di jaman sekarang yang sering ribut soal joki sipenmaru dan ijazah palsu. Jaman doeloe tak secanggih sekarang cuy. Tapi wawasannya boleh ngadu. Ka

Kumpulan motivasi dan inspirasi

Dulu istilah aku kecil dan aku besar itu terbaca dari bukunya Emha Ainun Nadjib. Manusia dan tuhan begitulah kira- kira interpretasinya. Motivasi Hidup Kalaupum Emha mau bilang ada cahaya tuhan dalam diri kita, keknya sah-sah saja. Karena ga ada yang bingung mana salah mana yang benar. Semua orang tahu, meski ga dikasih tahu. Cahaya itu pan petunjuk bukan melulu musti bakar-bakaran biar bercahaya. Yang doyan bakar-bakaran mah iblis.   Dulu iblis itu cahaya, percaya ga? Nich ada buktinya dibawah Salah iblis sendiri pake berani komplen ama tuhan, so teu lagi jadi peramal kalo manusia dibrojolkan bakal menumpahkan darah. Jangan-jangan dalil   ucapan itu doa  awalnya dari iblis? Terbukti kan?  manusia doyan perang sampai berjilid-jilid. Iblis sudah kadung dihukum.   Ga ada PK klo tuhan berkehendak. Hanya saja tuhan memang maha pengasih dan penyayang tiada bandingnya. Jadi biarpun mantan raja malaikat ini emoh sujud sama adam, ramalannya tentang manusia oleh tuhan dijelmakan. Mungkin biar i

Panggung Poitik Pangggung Drama

Saking seringnya orang-orang didunia politik bermanuver, wilayah malaikat , wilayah sebelah kanan jadi sering ditinggalkan. Lama-lama jadi seperti kena stroke. Mati sebelah. Kredonya politik Begitulah kredonya politik. Jadi biarpun sampai semaput para rohaniawan di partai memberi khotbah, periuk nasinya paling sebesar sayap partai. Ga usah banyak mengobral ayat-ayat tuhan, mending jualan ayat-ayat cinta. Mereka untuk setia kawan saja repot berebut kursi. Kadang sampai lempar kursi.  Kebayang kalau sodara-sodara kita ini diajak ke tempat penuh cahaya. Alamat dikira tempat dugem. Mereka kan orang-orang yang tiap hari memikirkan rakyat. Klo sampai nyeleneh ke tempat itu wajar. Mereka selama ini jadi cahaya bagi rakyat . Perih memang kalau pemandangannya seperti itu. Pan sudah lama kita dengar kalau di politik tidak ada lawan yang abadi. Ga usah dibalik lawan menjadi kawan, karena di politik sudah lama tidak pernah ada kawan yang abadi. Tapi di pemilu 2024 ini ada kabar yang menggembirakan

Legenda Sang Raja Episode Awal Perjalanan

Ki Bewok tahu-tahu yakin adanya setan dan malaikat. Jin tidak termasuk hitungannya. Karena menurut dia di bumi ini segalanya berpasangan. Dia sudah berguru ke sembilan penjuru mata angin. Semua perguruan itu mengajarkan hal sama tentang adanya hukum alam semesta perihal berpasangan. Jin pasangannya apa, teriaknya. Hingga sang guru besar dari setiap penjuru mata angin turun tangan menegur Ki Bewok. Aneh Ki Bewok tak bergeming. Sampai akhirnya setiap guru besar terpancing emosinya. Namun Ki Bewok serta merta paham jurus tak ada jawaban. Jadi pemenangnya tentu yang punya pertanyaan. Maka rontoklah semua guru besar bertarung dengan Ki Bewok, paling banter 3 jurus sudah menyerah. Ki Bewok bingung sendiri ketika para guru besar mengaku kalah dan bersujud kepadanya. "Kalau kalian sebagai guru besar bersujud kepadaku, lha aku ini bergelar guru apa?" Selorohnya, sambil tersenyum sinis menikmati kemenangan sambil mulai merasakan ngilunya kesombongan. "Engkau maha guru", teria

Keyword Facebook Pro dan Tiktok Afiliate

Semua platform sepertinya tidak jauh berbeda. Urusan cari uang di medsos tentu jadi mendadak seleb, kebanyakan pikiran kotor, ingin cari uang secara gampang. Jadi mirip korupsi juga, lumayan makan energi, denyut jantung sudah dipastikan berada di atas rata-rata. Mabuk harta memang nadanya jedak jeduk, mengimbangi pusing pala berbi. Tapi itu awalnya saja, setelah itu jantung tenang. Karena mulai terbiasa. Jantung mulai beradaptasi dengan nutrisi tidak sehat, tidak meronta lagi. Mungkin jadi imun dari perasaan dosa. Penumpukan racun seperti itu sama saja dengan membuat cerita tua kita seru dengan penyakit jantung. Akibat sudah sering memaksa jantung bekerja dalam suasana was-was. Jadi kalau mau aktif di medsos seperti orang korupsi seperti itu sah sah saja. Ingin limpahan uang secara gampang tidak ada yg melarang. Toh di dunia yang penuh hak azasi ini segala hal bisa jadi komoditi.    Muter dulu Sempat bertanya ga, mengapa semakin orang ngerti dan mampu membeli makanan empat sehat lima s

Age in Fasting Contemplation

Usia tidak berbanding lurus dengan kelemahan. Di usia tua, kita merasa lemah karena memperoleh persepsi dari ilmu pengetahuan tentang kesehatan. Ilmu kesehatan cenderung berdasar pada kalkulasi materi atau diukur berdasarkan standar kesehatan tubuh. Segala sesuatu dituntut memiliki data yang kasat mata. Persepsi ilmiah ini kemudian menjadi sugesti yang kita bawa dalam perjalanan hidup di dunia. Namun, perjalanan ini bukan sekadar perjalanan tubuh atau materi yang dapat menempati ruang dan termakan waktu. Akan tetapi, perjalanan ruh yang menggerakkan tubuh, yang membuat mata dapat melihat, telinga dapat mendengar, kita dapat merasakan, dan seterusnya. Tubuh Mereka yang menganut agama Islam diyakini hidup di dunia seperti pengembara. Orang yang sedang bepergian. Atau yang lebih tepat disebut ruh yang sedang berpindah. Ruh menggunakan tubuh hanya sebagai wahana. Tubuh memang memiliki tanggal kedaluwarsa. Meskipun melalui fase yang panjang, tubuh jelas berasal dari tanah, dari apa yang dim

Etika di Pemilu Indonesia 2024

"Mereka tahu di panggung politik banyak aktor handal saling mencaci tapi di bawah panggung mereka  saling mencari. Para aktor ini tidak punya lahan lain kecuali menjadi bintang panggung. Meski harus berperan melawan hati nurani". Kita memang sudah beretika dalam budaya Indonesia sehingga harus ikut-ikutan negara maju, nyuruh calon presiden dan wakilnya berdebat ditonton ramai-ramai. Jangan tanggung, all out jadi plagiat. Biar sekalian lucu kalau fakta kita punya bonus demogarafi hanya jadi slogan, bahkan menu kampanye di panggung politik , sementara generasi produktif itu tidak mendapat tempat untuk membangun gagasan Indonesia maju.  Etika yang Sudah Berkarat Generasi produktif itu adalah generasi muda yang punya caranya sendiri untuk berdebat. Kalau kemudian dicap tak beretika, mungkin etika kita sudah berkarat dan sakit ketika dibersihkan. Masa lupa generasi muda yang menguasai pemilih di pemilu 2024. Mereka yang akan menguasai panggung kehidupan Indonesia.  Panggung politi