Dulu istilah aku kecil dan aku besar itu terbaca dari bukunya Emha Ainun Nadjib. Manusia dan tuhan begitulah kira- kira interpretasinya.
Kalaupum Emha mau bilang ada cahaya tuhan dalam diri kita, keknya sah-sah saja. Karena ga ada yang bingung mana salah mana yang benar. Semua orang tahu, meski ga dikasih tahu.
Cahaya itu pan petunjuk bukan melulu musti bakar-bakaran biar bercahaya. Yang doyan bakar-bakaran mah iblis.
Dulu iblis itu cahaya, ga percaya? Nich buktinya dibawah
Salah iblis sendiri komplen ke tuhan, sok teu, manusia bakal menumpahkan darah kalo dibrojolkan. Meski sekarang terbukti manusia doyan begitu, iblis sudah kadung dihukum.
Ga ada PK klo tuhan bersabda. Mending PA aja berurusan sama tuhan mah. Aman.
Tapi jangan-jangan dalil ucapan itu doa awalnya dari iblis? Terbukti kan? Iblis udah disupport aplikasi merasa benar.
Omongannya dikabulkan.
Nah, merasa benar itu ternyata aplikasi iblis dari sumber luar. Iblis jelek-jelek juga slalu diupdate ga gaptek. Kalau aplikasi bawaannya mah pan pada apal yah?
Kesombongan . Masa belum mencoba kelezatannya? Berarti masih asek begituan belum ketanggor azab mewah dari megahnya perbuatan iblis itu.
Kebayang kokohnya kalo kita sombong merasa benar. Terutama klo merasa paling soleh. Uduh, bisa berkobar perang jihad kalo disentil.
Sponsornya iblis bro, yang sudah tuhan buktikan kalau komplennya benar, manusia memang tukang menumpahkan darah.
Belum ada penjelasan yang panjang tentang potongan-potongan kalimat di bawah ini.
Mudah-mudahan panjang dalam kontemplasi dan realisasi.
Jangan takut sendirian
ketika melakukan kebenaran
Cukup didukung dengan semua cel,
yang ada dalam tubuhmu
Tubuh kita ini adalah semesta kecil yang dasyat
Walaubagaimanapun kita sedang menjemput apa yang sudah kita perbuat
Maka datangi saja sepenuh cinta
Agar kita pulang tak berbeban,
pasrah mengembalikan apa yang sudah dititipkan
Bila yakin apa menimpa kita bukan karena perbuatan kita
Maka bergembiralah kita sedang diuji untuk naik ke peringkat berikutnya
Sebab manusia dilahirkan untuk menjadi mulia
Dan itu tak sekali jadi alias abakadabra
Kalau sadar yg menimpa kita saat ini
adalah karena perbuatan kita dulu
Bersyukurlah, karena tuhan masih bersamamamu
Bila dia tidak bersamamu kesadaran itu tak pernah ada dan engkau hanyalah hewan
Hewan tidak punya pilihan, oleh sebab itu dia tak peduli makanan kesukaannya diwadahi dengan apa
Tapi manusia punya pilihan dia tidak akan mau memakan makanan kesukaannya diwadahi pispot
Mengapa suaramu begitu keras memanggilnya?Bukankah kau telah diyakinkan dia begitu dekat?Paling tidak kau tahu dia itu maha segalanya
Terutama maha mendengar
Membaca yang paling susah dan menggelikan itu
adalah membaca diri sendiri
Namun itulah kitab pertama
yang harus kita baca
Kalau kita ingin membuat perubahan
Meminta kepadanya dengan cara bersyukur, karena sebenarnya kebutuhan kita sudah dipenuhi tanpa harus meminta
Bersyukur akan membuat nikmat kita ditambah
Hidup di dunia itu seperti musafir,
orang yang sedang dalam perjalanan.
Maka jangan sekali-kali
menghentikan kegiatan anggota tubuh kita
Karena itu titipan untuk tetap berjalan
Bila kita berhenti karena merasa mapan
Maka anggota tubuh kita akan
dilemahkan dan diambilnya kembali
Kemudian pikun dan sakit-sakitan
Kita bisa menjaga nutrisi tubuh agar sehat
dengan makanan empat sehat 5 sempurna
Pikiran kita juga perlu nutrisi sehat dengan mengolah masukannya menjadi hal positif
Bukankah banyak orang yang mampu membeli makanan sehat,
Tapi punya penyakit berat?
Apabila kau mampu
membaca diri sendiri dengan baik
Kau tidak perlu pendapat orang lain
mengenai dirimu sendiri
Tuhan tak pernah gagal
menciptakan segala sesuatu
Kecuali kita tak percaya diri
Berbuat maksiat dengan sembunyi-sembunyi
Seperti berjalan di bawah hujan deras
Lama-lama basah juga.
Ketakutan seekor hewan yg diburu lebih jelas dari ketakutan kita yg imajinatif
Comments