Skip to main content

Posts

Karya-karya Iwan Simatupang

Drama Bulan Bujur Sangkar (1960) Petang di Taman - drama sebabak (1966, judul asli Taman) RT Nol /RW Nol - drama sebabak (1966) Sajak Ada Dukacarita di Gurun, dimuat majalah Siasat edisi 6 Juli 1952. Ada Dewa Kematian Tuhan Apa kata Bintang di Laut Ada Tengkorak Terdampar di Pulau Karang Puisi-puisi itu dimuat di majalah Siasat Baru edisi 30 Desember 1959. Ziarah malam: sajak-sajak 1952-1967 - penyunting: Oyon Sofyan, S. Samsoerizal Dar, catatan penutup, Dami N. Toda (1993) Sketsa Ketika menjadi wartawan Iwan menulis di kolomnya sketsa tentang orang-orang terpinggirkan Oleh-oleh untuk Pulau Bawean Prasarana; Apa Itu Anakku? Aduh… Jangan Terlalu Maju Atuh! Husy! Geus! Hoechst! Di Suatu Pagi Seorang Pangeran Datang dari Seberang Lautan Dari Tepi Langit yang Satu ke Tepi Langit yang Lain. Novel Merahnja merah (1968) Ziarah (1969).The Pilgrim - terjemahan bahasa Inggris oleh Harry Aveling (1975) Kering (1972). Drought - terjemaha

Hanya saja

Hanya satu media dengan dua pilihan itulah mahluk berkaki dua yang terkenal dengan nama manusia. Diijinkan menjadi mahluk bertanduk dua bergelar syetan. Atau terbang menjadi mahluk bersayap dengan lingkaran di kepala yang terkenal disebut malaikat. Tidak harus menjadi aktor handal untuk menjadi peran utama di bumi ini. Cukup pandai memilih maka kita akan terlatih. Kita ditunggu perhelatan besar. Nominasinya tidak banyak karena yang lain lebih memilih peran kecil dengan setumpuk uang dan ketenaran. Sementara kita menyukai kerja keras untuk membuat film panjang yang mistis dipenuhi kecintaan akan seni hidup yang indah. Kita menjaga rindu  sampai putaran rol film berakhir. Hanya saja Hanya saja ingin kulihat danau di matamu itu Yang kepadanya bangau-bangau pulang dan mengabarkan bintang-bintang bahwa rindu itu seperti kunang-kunang jangan kau bawa pulang karena kelak akan membuat langit terang 20 April 2013

Sebelum Dahaga Itu Hilang Di Mataku

Yang menarik dari sisi lain wanita adalah posisinya yang dikejar oleh lawan jenisnya (atau karena gerahnya perkembangan jaman hingga muncul gerakan feminimisme keadaan ini kerapkali terbalik). Yang menggelikan ketika sang pengejar geeran dan mulai berfantasi : Terlalu berharap dan kebanyakan berprasangka. Tak jarang berdarah-darah untuk mendapatkan sang wanita. Padahal fantasi terlalu mudah diluluhlantakkan kenyataan. Namun percayalah kalau keunikan fantasi manusia ini boleh jadi membuat iri para malaikat. Bukankah mahluk super taat ini pernah komplan ketika Tuhan berencana mau menciptakan khalifah di muka bumi ini? Kata mereka mengapa kau hendak menciptakan mahluk yang suka menumpahkan darah?  Padahal sisi lain manusia yang pada awal diceritakan dimiliki juga oleh hewan.  Manusia yang asesorisnya aneh-aneh ini ternyata malah tetap menjadi khalifah di muka bumi ini.  Apa yang diharapkan dari mahluk yang kerap memuja cinta dengan peperangan?  Yang jelas Tuhan tidak sedang

Acungkan kepalanmu, nak

Dalam istilah orang arab panjang umur itu mempunyai keturunan. Tentu sepesial kalau keturunan itu seorang anak lelaki. Tapi tak ada alasan untuk membedakan kasih sayang antara anak lelaki dan perempuan. Nabi Zakaria bermunajat kepada Alloh agar diberi keturunan seorang anak laki-laki sebagai penerus keyakinannya. Gusti Alloh mengabulkan doanya. Lahir seorang anak perempuaan yang sholeh nan suci bernama Siti Maria lalu mempunyai anak tanpa bapak nabi Isa A.S sebagai utusan Alloh. Kadang sebuah doa terjawab secara teknis harus melewati ruang dan waktu tapi ruhnya sudah terkabulkan. Barangkali yang perlu dilakukan adalah ke arah mana kita memotivasi anak-anak kita. Lelaki walau bagaimanapun kelak menjadi kepala keluarga. Satu peran penting yang harus dijalankan dengan bekal kekuatan fisik dan mental. Dia harus sekuat baja dan selembut sutera.  Ini puisi untuk anak lelakiku Garba Abraham Parasu. M udah-mudahan bisa menstimulus ke arah itu. Acungkan kepalanmu, nak Badai datan

Rembulanku Yang Kemayu

Wanita dengan segala sifatnya selalu saja menjadi inspirasi. Sebuah kekuatan yang di apresiasi oleh laki-laki hanya sebagai hiburan. Padahal mereka mampu melakukan segalanya. Tak ada definisi yang bisa menggambarkannya secara tepat. Tapi yang jelas bisa memotivasi seseorang atau dua laki-laki untuk berkelahi. Dalam film Avatar pohon besar yang menaungi dan sebagai sumber kepercayaan bangsa na'vi di planet Pandora disebut sebagai ibu besar. Bangsa na'vi punya keyakinan bahwa semua kehidupan di planetnya saling terhubung dan berpusat di pohon besar itu. Sepertinya Bangsa na'vi di planet antah berantah ini secerdas Einstein bahwa alam semesta mempunyai sifat kealamian. Wanita adalah ibu. Tapi yang mampu membuatnya menjadi besar adalah pesona ketenangannya dalam menghadapi persoalan. Setenang Siti Mariam ketika bertemu jibril dan dikabari akan punya anak tanpa bapak. Bukankah dia tidak lari terbirit-birit ketakutan lalu minta diselimuti?  Bagaimanapun pigurnya wanita

Rindu itu kawan

Hukum kekekalan energi ditemukan oleh seorang ahli fisika berkebangsaan Inggris, James Prescott Joule, katanya:   “energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, namun dapat berpindah dari satu bentuk ke bentuk lainnya". Alam semesta ini merupakan energi besar. Kalau kiamat itu berarti musnah. Alam semesta tidak akan kiamat. Makanya uni eropa lebih suka mengurangi pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim daripada nunggu-nunggu kiamat. Mungkin mau cuci dosa karena mereka yang paling banyak bakar-bakaran menggunakan bahan bakar minyak hingga kebakaran jenggot .   Bahwa kemudian orang mensinyalir Einstein ateis, terjawab ketika sang jenius ini berpesan : Saya yakin Tuhan tidak sedang bermain dadu. Semua terencana dan semua ada yang merencanakan. Teori big bang atau ledakan besar asal mula terciptanya alam semesta ternyata juga terukur alias terencana. Artinya kita tak bisa mengabaikan apapun yang tercipta. Apalagi memelintir perasaan terdalam manusia. Salahsatuny

Terlelap Dalam Surga Yang Mengigau

Walau bagaimanapun ada yang lain dari keheningan malam. Mungkin malaikat tidak terlalu sibuk melayani manusia hingga dikala malam bekerja optimal mengantarkan petunjuk. Di malam hari syetan juga wara wiri mencuri kesempatan.  Di dua sisi yang berbeda kedua mahluk ini sama taatnya. Yang satu asek dalam kebenaran yang lain tenar dalam kesalahan. Kesempatan keduanya sama besar, karena tak punya media kecuali manusia.  Itu sebabnya keturunan adam ini diberi pilihan, "Fa alhamaha fujuraha wa taqwaha" ,  maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Jadi kita tetap harus memilih. Tapi yang jelas malam selalu saja dipakai manusia untuk asek sembunyi. Dari keramaian, mengira tidak ada yang melihat dan merasakan, kepenatan, kebosanan, frustasi dan segala macam pernak-pernik perasaan yang menipu.  Atau ada juga yang memilih berduaan dengan Tuhan dalam kekhusuan tahajud.  Tentu saja manusia bebas memilih walaupun tidak mudah memilih yang terbaik.