Skip to main content

Posts

Bila Kau Sendiri

Hisyam bin Amir pernah bertanya kepada Aisyah RA tentang akhlak Rasulullah SAW. Aisyah menjawab, “Akhlak Nabi SAW adalah Alquran” (HR Muslim).  Begitu sederhana, rosulullah adalah Al-Quran berjalan. Lalu dari Surah Al-Isra’-14: Iqro’ kitabaka kafa binafsika al yaum alaika hasiba  Begini sajalah (ingat buya Syakur kalau pakai dua kata ini, sederhana tapi tegas) Syetan dan malaikat butuh eksekutor karena mereka gaib. Makanya suka ada ungkapan bagi manusia yang merajalela dengan kesalahan sebagai manusia yang kesyetanan. Atau ada juga perilaku manusia yang kebaikannya begitu menakjubkan sehingga kita sebut seperti malaikat. Ketika tidak ada manusia, syetan dan malaikat jelas hanya sebutan saja . Manusialah yang bisa menjelmakannya, manusialah eksekutornya. Jadi jangan fitnah mereka kalau kita berbuat seperti mereka. Demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan

Sang Pertapa Bugil

Mungkin virus covid19 ini dari dulu juga ada kalau kita yakin bahwa selama ini kita hidup dengan virus. Sama purbanya dengan kisah moyang kita adam dan hawa. Komunikasi global menggusur masyarakat untuk kritis, tetap sehat dalam berfikir paling tidak memilah. Informasi virus terbeken di dunia ini hampir setiap waktu berseliweran. Wara wiri memasuki medsos, mencerahkan, menyesatkan lalu mengentalkan doa. Mungkin kita terlalu lelap dengan silaturahmi gaya medsos yang sarat dengan formalitas saling mendoakan dan kerap lupa bertindak. Silaturahmi tentu saja harus bertemu mengetahui peresis keadaan yang lainnya. Bukan penampakan yang cenderung jaim di medsos. Silaturahmi lebih kental dengan seadanya. Nyata dan bukan formalitas. Mungkin Tuhan sedang menghukum kita? Bisa lelah kita kalau mengikuti kemungkinan itu. Atau lebih tegas hanya syetan yang mempertanyakan keadilan Gusti Alloh. Bukankah jarang keadilan itu dilengkapi rahman dan rahim. keadilan yang penuh kasih sayang. Mungkin kita seha

Ahmad Dhani

Mendengarkan lagumu laksana terbang di awan cinta menjadi indah di bawah sana Lalu sepertinya dunia pun akan tunduk di bawah Republik Cinta Kau masih mempesona ketika para penyanyi di depanmu berebut naik tahta Kau memang dawai-dawai lagu yang tak lekang dimakan waktu Bila cinta kau ubah menjadi dagelan, tak apa panggungmu memang panggung para aktor Di atas panggung apa mau dikata Lalu kata orangtua, disana langit di junjung disitu bumi dipijak jangan mencoba membalikkannya, duhai dewa asmara karena hidup bukan saja hanya cinta tapi penuh tipu daya Seharusnya bila terkapar kau kembali ke republikmu Kau bukan burung bangkai yang doyan bermanuver di langit menunggu ada makhluk yang sakaratul maut Meskipun seperti katamu, Aku ingin terbang seperti elang Nyanyikan saja lagu cinta sambil duduk sepenuh cinta 18 Pebruari 2019

Karya-karya Iwan Simatupang

Drama Bulan Bujur Sangkar (1960) Petang di Taman - drama sebabak (1966, judul asli Taman) RT Nol /RW Nol - drama sebabak (1966) Sajak Ada Dukacarita di Gurun, dimuat majalah Siasat edisi 6 Juli 1952. Ada Dewa Kematian Tuhan Apa kata Bintang di Laut Ada Tengkorak Terdampar di Pulau Karang Puisi-puisi itu dimuat di majalah Siasat Baru edisi 30 Desember 1959. Ziarah malam: sajak-sajak 1952-1967 - penyunting: Oyon Sofyan, S. Samsoerizal Dar, catatan penutup, Dami N. Toda (1993) Sketsa Ketika menjadi wartawan Iwan menulis di kolomnya sketsa tentang orang-orang terpinggirkan Oleh-oleh untuk Pulau Bawean Prasarana; Apa Itu Anakku? Aduh… Jangan Terlalu Maju Atuh! Husy! Geus! Hoechst! Di Suatu Pagi Seorang Pangeran Datang dari Seberang Lautan Dari Tepi Langit yang Satu ke Tepi Langit yang Lain. Novel Merahnja merah (1968) Ziarah (1969).The Pilgrim - terjemahan bahasa Inggris oleh Harry Aveling (1975) Kering (1972). Drought - terjemaha

Hanya saja

Hanya satu media dengan dua pilihan itulah mahluk berkaki dua yang terkenal dengan nama manusia. Diijinkan menjadi mahluk bertanduk dua bergelar syetan. Atau terbang menjadi mahluk bersayap dengan lingkaran di kepala yang terkenal disebut malaikat. Tidak harus menjadi aktor handal untuk menjadi peran utama di bumi ini. Cukup pandai memilih maka kita akan terlatih. Kita ditunggu perhelatan besar. Nominasinya tidak banyak karena yang lain lebih memilih peran kecil dengan setumpuk uang dan ketenaran. Sementara kita menyukai kerja keras untuk membuat film panjang yang mistis dipenuhi kecintaan akan seni hidup yang indah. Kita menjaga rindu  sampai putaran rol film berakhir. Hanya saja Hanya saja ingin kulihat danau di matamu itu Yang kepadanya bangau-bangau pulang dan mengabarkan bintang-bintang bahwa rindu itu seperti kunang-kunang jangan kau bawa pulang karena kelak akan membuat langit terang 20 April 2013

Sebelum Dahaga Itu Hilang Di Mataku

Yang menarik dari sisi lain wanita adalah posisinya yang dikejar oleh lawan jenisnya (atau karena gerahnya perkembangan jaman hingga muncul gerakan feminimisme keadaan ini kerapkali terbalik). Yang menggelikan ketika sang pengejar geeran dan mulai berfantasi : Terlalu berharap dan kebanyakan berprasangka. Tak jarang berdarah-darah untuk mendapatkan sang wanita. Padahal fantasi terlalu mudah diluluhlantakkan kenyataan. Namun percayalah kalau keunikan fantasi manusia ini boleh jadi membuat iri para malaikat. Bukankah mahluk super taat ini pernah komplan ketika Tuhan berencana mau menciptakan khalifah di muka bumi ini? Kata mereka mengapa kau hendak menciptakan mahluk yang suka menumpahkan darah?  Padahal sisi lain manusia yang pada awal diceritakan dimiliki juga oleh hewan.  Manusia yang asesorisnya aneh-aneh ini ternyata malah tetap menjadi khalifah di muka bumi ini.  Apa yang diharapkan dari mahluk yang kerap memuja cinta dengan peperangan?  Yang jelas Tuhan tidak sedang

Acungkan kepalanmu, nak

Dalam istilah orang arab panjang umur itu mempunyai keturunan. Tentu sepesial kalau keturunan itu seorang anak lelaki. Tapi tak ada alasan untuk membedakan kasih sayang antara anak lelaki dan perempuan. Nabi Zakaria bermunajat kepada Alloh agar diberi keturunan seorang anak laki-laki sebagai penerus keyakinannya. Gusti Alloh mengabulkan doanya. Lahir seorang anak perempuaan yang sholeh nan suci bernama Siti Maria lalu mempunyai anak tanpa bapak nabi Isa A.S sebagai utusan Alloh. Kadang sebuah doa terjawab secara teknis harus melewati ruang dan waktu tapi ruhnya sudah terkabulkan. Barangkali yang perlu dilakukan adalah ke arah mana kita memotivasi anak-anak kita. Lelaki walau bagaimanapun kelak menjadi kepala keluarga. Satu peran penting yang harus dijalankan dengan bekal kekuatan fisik dan mental. Dia harus sekuat baja dan selembut sutera.  Ini puisi untuk anak lelakiku Garba Abraham Parasu. M udah-mudahan bisa menstimulus ke arah itu. Acungkan kepalanmu, nak Badai datan