Hisyam bin Amir pernah bertanya kepada Aisyah RA tentang akhlak Rasulullah SAW. Aisyah menjawab, “Akhlak Nabi SAW adalah Alquran” (HR Muslim).
Begitu sederhana, rosulullah adalah Al-Quran berjalan. Lalu dari Surah Al-Isra’-14: Iqro’ kitabaka kafa binafsika al yaum alaika hasiba
Begini sajalah (ingat buya Syakur kalau pakai dua kata ini, sederhana tapi tegas) Syetan dan malaikat butuh eksekutor karena mereka gaib. Makanya suka ada ungkapan bagi manusia yang merajalela dengan kesalahan sebagai manusia yang kesyetanan. Atau ada juga perilaku manusia yang kebaikannya begitu menakjubkan sehingga kita sebut seperti malaikat. Ketika tidak ada manusia, syetan dan malaikat jelas hanya sebutan saja . Manusialah yang bisa menjelmakannya, manusialah eksekutornya. Jadi jangan fitnah mereka kalau kita berbuat seperti mereka.
Demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Q.S. al-Syams [91]: 7-10).
Dengan ayat ini menjadi jelas kalau manusia hanyalah wadah. Tapi wadah yang membuat Gusti Alloh terkesan dan mengutusnya sebagai khalifah. Wadah yang punya kehendak bisa memilih. Satu kelebihan yang tidak dianugerahkan kepada mahluk lain.
Bila Kau Sendiri
Bila kau sendiri, engkau sedang ditemani
Namun senantiasa engkau menolak kehadirannya, menipu diri sendiri
Hingga kau hanya menghitung harga dengan recehan
yang gemerlap
Kau jual tubuhmu dengan kebanggaan
Lalu fana
Kehadirannya akan membuat engkau kekal dan menjadi wakilnya, khalifah di muka bumi
Mengapa engkau kebanyakan menolak kehadirannya. Setiap waktu kau memanggilnya dengan air mata, seolah dia jauh. Seolah setiap waktu dia tidak melayanimu.
Mengapa kau hadirkan dia hanya di tempat ibadah.
Comments