Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2024

VOC yang FYP

Tabiat itu sifat yang sudah mendarah daging, udah merogoh jiwa. Alami, kata dewa google mah. Sok aja cek, masa dewa salah? Jadi kalau 3,5 abad sebuah negara ga nyadar sedang merampok, apa masih yakin di zaman milenial dan gen z ini mereka tidak sedang berperan seperti itu? Kapan tobatnya?  Urusan duit tobatnya saat diancam alias ditagih hutang. Atau diancam ga dikasih pinjaman lagi.  Jadi urusan merdeka kita ga melulu heroiknya pahlawan kita berani melawan penjajah dengan bambu runcing. Tapi pinternya para negosiator kita berunding. Bung Karno cs tahu voc modalnya darimana. Papan catur segera harus digelar. Bidak-bidak catur harus digerakkan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.   Itul ah gunanya sekolah tinggi macam Bung Karno, Bung Hatta, Bung Syahrir. Jangan bandingkan gelar Ir, Drs nya mereka dengan gelar di jaman sekarang yang sering ribut soal joki sipenmaru dan ijazah palsu. Jaman doeloe tak secanggih sekarang cuy. Tapi wawasannya boleh ngadu. Kalau para pend

Kumpulan motivasi dan inspirasi

Dulu istilah aku kecil dan aku besar itu terbaca dari bukunya Emha Ainun Nadjib. Manusia dan tuhan begitulah kira- kira interpretasinya. Kalaupum Emha mau bilang ada cahaya tuhan dalam diri kita, keknya sah-sah saja. Karena ga ada yang bingung mana salah mana yang benar. Semua orang tahu, meski ga dikasih tahu. Cahaya itu pan petunjuk bukan melulu musti bakar-bakaran biar bercahaya. Yang doyan bakar-bakaran mah iblis.   Dulu iblis itu cahaya, ga percaya? Nich buktinya dibawah Salah iblis sendiri komplen ke tuhan, sok teu, manusia bakal menumpahkan darah kalo dibrojolkan.  Meski sekarang terbukti manusia doyan begitu, iblis sudah kadung dihukum. Ga ada PK klo tuhan bersabda. Mending PA aja berurusan sama tuhan mah. Aman. Tapi jangan-jangan dalil   ucapan itu doa  awalnya dari iblis? Terbukti kan? Iblis udah disupport aplikasi merasa benar. Omongannya dikabulkan. Nah, merasa benar itu ternyata aplikasi iblis dari sumber luar. Iblis jelek-jelek juga slalu diupdate ga gaptek. Kalau aplika

Panggung Poitik Pangggung Drama

Saking seringnya orang-orang didunia politik bermanuver, wilayah malaikat , wilayah sebelah kanan jadi sering ditinggalkan. Lama-lama jadi seperti kena stroke. Mati sebelah. Kredonya politik Begitulah kredonya politik. Jadi biarpun sampai semaput para rohaniawan di partai memberi khotbah, periuk nasinya paling sebesar sayap partai. Ga usah banyak mengobral ayat-ayat tuhan, mending jualan ayat-ayat cinta. Mereka untuk setia kawan saja repot berebut kursi. Kadang sampai lempar kursi.  Kebayang kalau sodara-sodara kita ini diajak ke tempat penuh cahaya. Alamat dikira tempat dugem. Mereka kan orang-orang yang tiap hari memikirkan rakyat. Klo sampai nyeleneh ke tempat itu wajar. Mereka selama ini jadi cahaya bagi rakyat . Perih memang kalau pemandangannya seperti itu. Pan sudah lama kita dengar kalau di politik tidak ada lawan yang abadi. Ga usah dibalik lawan menjadi kawan, karena di politik sudah lama tidak pernah ada kawan yang abadi. Tapi di pemilu 2024 ini ada kabar yang menggembirakan

Legenda Sang Raja Episode Awal Perjalanan

Ki Bewok tahu-tahu yakin adanya setan dan malaikat. Jin tidak termasuk hitungannya. Karena menurut dia di bumi ini segalanya berpasangan. Dia sudah berguru ke sembilan penjuru mata angin. Semua perguruan itu mengajarkan hal sama tentang adanya hukum alam semesta perihal berpasangan. Jin pasangannya apa, teriaknya. Hingga sang guru besar dari setiap penjuru mata angin turun tangan menegur Ki Bewok. Aneh Ki Bewok tak bergeming. Sampai akhirnya setiap guru besar terpancing emosinya. Namun Ki Bewok serta merta paham jurus tak ada jawaban. Jadi pemenangnya tentu yang punya pertanyaan. Maka rontoklah semua guru besar bertarung dengan Ki Bewok, paling banter 3 jurus sudah menyerah. Ki Bewok bingung sendiri ketika para guru besar mengaku kalah dan bersujud kepadanya. "Kalau kalian sebagai guru besar bersujud kepadaku, lha aku ini bergelar guru apa?" Selorohnya, sambil tersenyum sinis menikmati kemenangan sambil mulai merasakan ngilunya kesombongan. "Engkau maha guru", teria

Keyword Facebook Pro dan Tiktok Afiliate

Semua platform sepertinya tidak jauh berbeda. Urusan cari uang di medsos tentu jadi mendadak seleb, kebanyakan pikiran kotor, ingin cari uang secara gampang. Jadi mirip korupsi juga, lumayan makan energi, denyut jantung sudah dipastikan berada di atas rata-rata. Mabuk harta memang nadanya jedak jeduk, mengimbangi pusing pala berbi. Tapi itu awalnya saja, setelah itu jantung tenang. Karena mulai terbiasa. Jantung mulai beradaptasi dengan nutrisi tidak sehat, tidak meronta lagi. Mungkin jadi imun dari perasaan dosa. Penumpukan racun seperti itu sama saja dengan membuat cerita tua kita seru dengan penyakit jantung. Akibat sudah sering memaksa jantung bekerja dalam suasana was-was. Jadi kalau mau aktif di medsos seperti orang korupsi seperti itu sah sah saja. Ingin limpahan uang secara gampang tidak ada yg melarang. Toh di dunia yang penuh hak azasi ini segala hal bisa jadi komoditi.    Muter dulu Sempat bertanya ga, mengapa semakin orang ngerti dan mampu membeli makanan empat sehat lima s