Skip to main content

Pernahkah Kau

Alam bagi seorang penulis puisi menyediakan banyak bahan untuk mewakili emosi dan perasaannya.
Pernahkah kita mempertanyakan mengapa ketika terjadi hujan badai ada perasaan takut dalam diri kita.
Mengapa ada pagi hari yang memberi perasaan segar? Mengapa ada malam yang membawa rasa kantuk dan menyelimuti kita dalam istirahat?

Apakah semua mahluk ini sebenarnya satu rasa atau satu tujuan? Atau secara ekstrim kita berfikir, bahwa semua yang nampak ini adalah eksfresi dari sang maha pencipta. Di perjalanan ini kita sedang tak henti-hentinya diberi pelajaran tentang emosi, tentang nafsu, tentang diam. Tentang ketenangan yang bisa dibangun bahkan dari kekacauan.

Kita terlalu pandir kalau menganggap kebenaran itu hanya dari ayat-ayat yang tertulis. Selain kita lebih banyak mengantuk membacanya, kita lebih sering menganggap tulisan itu juga jimat, malah mungkin berhala. Dulu waktu kecil ada yang mengajarkan kalau ayat-ayat tertulis itu dibakar dan dijadikan segelas kopi lantas diminum, kita akan pintar.

Entah apa yang mulai menyesatkan, si penafsir ayat-ayat tuhan atau tulisan itu sendiri yang sudah berumur berabad-abad. Yang jelas ketika tuhan berfirman menciptakan langit dan bumi itu nyata. Kita bisa melihat dan merasakannya. Tuhan seantiasa mengajarkan hal-hal yang nyata. Bukan hayalan bukan sesuatu yang diduga-duga.


Pernahkah kau membaca langit,
ketika rindu bagai mega?
Beriak memecah matahari

Kau akan limbung,
membabi buta 
dalam galau yang berderit

Lalu kau menyapa
dalam langit yang berjelaga
Begitu kelam

Namun
kau tetap terjaga,
karena angin bersenandung lagu cinta

15 Januari 2013







Comments

Popular posts from this blog

Hasil Pilkada 2024

Pilkada 2024 lenggang, partisipasi masyarakat hanya 68%. Lumayan jomplang sama pemilu presiden yang 80%.  Krisis Demokrasi Waktu pilpres 9 bulan sebelum pilkada serentak emang seru, saking serunya ada yang berteriak money politic makin brutal. Karena susah dibuktikan, lalu ditangkis dengan ledekan, kalau demokrasi akan berhasil saat rakyat Indonesia sudah sejahtera. Jadi maksudnya suara rakyat yang suara tuhan itu ga bisa ditukar sembako? Masa? Kalau rakyat sebel gimana? 9 bulan yang lalu di pilpres saling banting di dipilkada tiba-tiba saling kerling. Malah pegangan tangan bak orang pacaran. Semuanya serba mungkin seh. Sistem demokrasi dibela-belain juga bukan budaya kita. Tapi mau apa lagi kalau sistem demokrasi sudah dianggap budaya modern. Budaya adiluhung paling ideal. Budaya negeri paman sam. Si mang yang duluan mendarat di bulan, yang sekarang sedang mengincar mars. Yang dari dulu berteriak liberti, sampai bikin patungnya segala. Kalau masih mau monarki harus jadi raja minya...

Sajadah2

Masa kita masih ga pede kalau tuhan sudah mememerintahkan supaya malaikat sujud kepada adam? Apa sekarang perintah itu ditarik lagi, karena adam akhirnya melanggar lalu terusir dari surga aden? Yang disuruh sujud malaikat bro, makhluk yang sudah diwisuda taat tanpa sarat kepada tuhan. Sejak sk itu dikeluarkan harus taat juga sama manusia. Kan ga perlu ada tembusan surat ke kita, adam sudah secara simbolik mendapat penghargaan itu. Apa itu Malaikat Biar keren disclaimer dulu soal pengertian malalaikat bersama bintang tamu Meta AI. Ini hanya sejumput dialog di wa dengannya. [27/12 20.45] abah animasi: Ada ungkapan berupa sumpah tuhan dalam Al-Quran yang bunyinya: Demi malaikat yang menjaga. Malaikat memang gaib tapi tentu bukan makhluk bersayap dengan lingkaran di atas kepalanya.  Melainkan punya arti yang jelas dan sederhana. Contohnya kalau kita lempar sebuah benda ke atas, maka benda itu akan kembali ke bawah. Tidak mencelat ke luar angkasa. Ada yang menjaganya yang kemudian kita...

Kebakaran Los Angeles

Sehari sebelum peristiwa kebakaran di kota Los Angeles, California  kabarnya presiden terpilih Amerika mengeluarkan pernyataan ini,  Lalu kita mengatakan kebakaran di Los Angeles itu murka Allah. Hukuman atas arogansi Amerika karena bantuannya kepada Israel untuk menyerang Gaza. Kenapa ga langsung ke Israel? Antara presiden Trump dan Malaikat Dulu malaikat, pernah memperingati tuhan. Kalau tuhan menciptakan manusia, maka manusia akan menumpahkan darah. Eh, ternyata benar. Manusia sampai punya 2 jilid perang dunia. Malah masih mungkin ada jilid ke-3 karena ada yang sesumbar, Si vis pacem, para bellum. ''Jika kamu menginginkan perdamaian, bersiaplah untuk perang''. Apakah peringatan sang presiden kepada hamas ini sehebat malaikat?  Sehingga tuhan merasa perlu mendahului Trump membuat kebakaran di Los Angeles?  Semata-mata untuk menghentikan Mr. Presiden agar urung membuat neraka di timur tengah?  Sehebat itukah Mr. Trump di mata tuhan? Sampai tuhan tega   men...