Pertapa atau petapa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang bertapa. Tapa dalam imajinasi masyarakat mengasingkan diri di tempat yang tak terjamah orang lain agar mendapatkan ilmu yang konotatif dengan kesaktian. Kebal senjata, bisa jalan di atas air, bisa menghilang dan lain sebagainya.
Pertapa kata dasarnya tapa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya, menahan nafsu, berpantang dan sebagainya. Ada juga berkhalwat berasal dari kata khalwat yang berarti pengasingan diri. Berkhalwat menjadi mengasingkan diri di tempat yang sunyi untuk bertafakur, beribadah dan sebagainya.
Kita tahu karena adanya interaksi antar bangsa membuat setiap bahasa diperkaya oleh kata-kata bahasa lain. Jelas akan banyak diketemukan kata yang berbeda tapi bermakna sama. Tidak perlu menjadi expert untuk bisa mengolah bahasa kalau kita menyukai berbagai bahasa atau doyan membaca. Kebiasaan itu akan menajamkan kemampuan kita memamfaatkan seluruh kosakata untuk berinteraksi antar bangsa, antar suku dan dikeluarga.
Tapa dan khalwat bisa dikatakan punya arti yang tidak jauh berbeda dan maknanya sama. Kedua kata tersebut merujuk pada aktivitas spiritual. Di era globalisasi ini memang tumbuh sendiri sikap-sikap moderat yang membuat orang tak begitu hirau dengan kekhususan peruntukan sebuah kata, manakala kata itu punya arti yang sama maka kata itu akan segera digunakan. Seperti misalnya sholat orang bisa mengatakannya sebagai sembahyang.
Petapa di dunia global akan berarti apabila tidak diartikan menjauhi kehidupan, tapi justru sebuah gerakan perubahan kedalam agar bisa menumbuhkan manfaat ke dunia luar. Karena manusia sudah disepakati sebagai mahluk sosial bukan mahluk individual yang asal bisa makan. Yang lebih romantis dari pengertian di atas, adalah bertapa di keramaian.
Penggunaan kata bisa menunjukkan pola pikir seseorang. Apakah dia seorang pertapa seperti di atas atau bukan.
Comments