Ikhwal wanita memang dikejar dan diperebutkan. Ada juga yang memang sengaja mengobral pesonanya hanya untuk menjebak. Aneh juga banyak kaum adam yang terjebak. Dan jadi berkelakuan menggelikan bahkan tidak jarang siap berdarah-darah. Gundah dalam badai seperti itu bukan main kacaunya, tak lagi jelas rimdu atau dendam. Tapi bila cerdas bisa jadi potensi yang progresif. Kemegahan alam semesta ini dibangun sepenuh cinta. Rindu dan dendam telah menjadi variabelnya. Rindu Di Pucuk-pucuk Pohon Akhirnya rindu itu terjawab ketika kau menyapa, tapi selalu saja menyimpan tanya Dimana gerangan kau simpan kupu-kupu di matamu itu? Yang kerap menjebak rinduku dilautan di angin yang berdesau bahkan kulihat di pucuk-pucuk pohon aku tahu kau membiarkanku tak bisa menjangkau 31 Januari 2013
tulisan tentang hidup, ulasan berita, opini, film, cerita, dan puisi