Usia tidak berbanding lurus dengan kelemahan. Di usia tua, kita merasa lemah karena memperoleh persepsi dari ilmu pengetahuan tentang kesehatan. Ilmu kesehatan cenderung berdasar pada kalkulasi materi atau diukur berdasarkan standar kesehatan tubuh. Segala sesuatu dituntut memiliki data yang kasat mata. Persepsi ilmiah ini kemudian menjadi sugesti yang kita bawa dalam perjalanan hidup di dunia. Namun, perjalanan ini bukan sekadar perjalanan tubuh atau materi yang dapat menempati ruang dan termakan waktu. Akan tetapi, perjalanan ruh yang menggerakkan tubuh, yang membuat mata dapat melihat, telinga dapat mendengar, kita dapat merasakan, dan seterusnya. Tubuh Mereka yang menganut agama Islam diyakini hidup di dunia seperti pengembara. Orang yang sedang bepergian. Atau yang lebih tepat disebut ruh yang sedang berpindah. Ruh menggunakan tubuh hanya sebagai wahana. Tubuh memang memiliki tanggal kedaluwarsa. Meskipun melalui fase yang panjang, tubuh jelas berasal dari tanah, dari apa yang dim
Ki Astahiyam lagi komat-kamit. Baru saja Ki Astahiyam menemukan bukti istrinya, secara sah dan meyakinkan terlibat selingkuh di chat telegram. Berdoa itu pemikiran basi Barangkali Ki Astahiyam baca jampi-jampi atau mendadak seleb makanya kembali berdoa? Umumnya begitu kan? Tapi Ki Astahiyam cowok matre. Dia sudah ainul yaqin kalo "Segala sesuatu yang tidak menempati ruang dan waktu itu tidak ada". Jadi sudah lama dia tidak berdoa lagi. "Berdoa itu pemikiran basi", teriaknya suatu ketika dalam obrolan dengan karibnya yg sesama matre. Karibnya sempat melongo ga mengira kalo Ki Astahiyam sudah terlalu matre. Mungkin dia sudah matre langitan. "Apa ga malu?" Ki astahiyam melanjutkan pembicaraannya, "Sudah segala dikasih masih meminta juga?" "Ini berdoa, lho, bukan meminta", sela temannya. "Lha, isi doanya kan minta ini itu?" Lucunya Ki Astahiyam itu orangnya romantis. Bahkan menurut karibnya dia bucin sepanjang masa. Udah tahu i